Ada beberapa hal yang tidak applicable untuk pemula dari nasihat orang-orang yang sudah ‘terlanjur’ jago masak. Semisal petunjuk “masukkan garam secukupnya” saja sudah cukup bikin pemula jadi gagal total. Hehe.
Jump to:
- 1 | Selalu masak dengan api lebih kecil dibanding yang kita kira
- 2 | Sebisa mungkin jangan multi-tasking
- 3 | Masak dengan kuantitas / porsi kecil
- 4 | Jangan beli alat masak yang aneh-aneh
- 5 | Ikuti resep sebagaimana adanya
- 6 | Beli bahan makanan sekaligus untuk satu pekan
- 7 | Variasikan sumber pengetahuan untuk satu resep.
Berikut ini aku mau sharing beberapa prinsip memasak yang ‘I wish I knew’ ketika dulu pertama kali belajar masak. Semoga bermanfaat!!
1 | Selalu masak dengan api lebih kecil dibanding yang kita kira
Orang-orang yang sudah biasa masak, pada umumnya membuat perkiraan mengenai banyak hal. Seperti kuantitas garam seperti contoh di atas, dan lainnya.
Salah satu perkiraan yang newbie biasanya salah adalah soal besarnya nyala api.
Poin ini menjadi sumber kegagalan utama menurutku buat para pemula. Soal rasa masih bisa diubah—tapi kalau sudah terlanjur gosong?
Better, kita mulai dari api sekecil yang kita bisa. Kemudian kalau terasa lama belum matang-matang, tambahkan apinya.
Contoh yang perlu api kecil:
- Telor yang digoreng (pinggirnya kering)
- Ikan (biasanya dalamnya kurang matang)
- Kerupuk
- Numis bumbu
Contoh yang bisa langsung api sedang-besar:
- Air :p
- Ayam goreng
- Rebus-rebusan
2 | Sebisa mungkin jangan multi-tasking
Tergoda banget sambil nunggu masak sambil nyambi nyuci piring, nyapu, dll.
Tapiii buat pemula jangan sampai tergoda. Karena, sekedar ngecek whatsapp sekalipun bisa bikin masakan gosong (pengalaman pribadi).
Sebabnya, pemula belum bisa memperkirakan titik kapan masakan itu cepat berubah dari matang ke gosong.
Mungkin bisa nyambi yang ga melibatkan konsentrasi, seperti ngupas bawang. Untuk kegiatan lain yang membuat mata kita lepas dari isi wajan….. sebaiknya ga usah dulu.
3 | Masak dengan kuantitas / porsi kecil
Pertama, masak dengan kuantitas kecil lebih mudah dibanding kuantitas banyak.
Kedua, modifikasinya lebih mudah.
Ketiga, kalau gagal bisa ga terlalu nyesek haha.
4 | Jangan beli alat masak yang aneh-aneh
Maksudnya adalah alat masak yang terlalu spesifik untuk suatu makanan tertentu.
Stick to the basic.
Contoh:
- Alat pemotong bawang
- Alat pembuat donat
- Mesin pemeras jeruk
- Panci bolu
- dll
Semua ini mostly bisa menggunakan alat masak biasa:
- Pisau
- Wajan
- Pemeras jeruk biasa (yang cangkir itu loh)
- Kukusan
Yang mana alat-alat ini bisa digunakan lebih dari satu tugas. Meskipun memerlukan waktu agak lebih banyak.
Menurutku, better kita ahli buat dengan cara manual dulu. Kalau nantinya benar-benar butuh karena sering buat makanan tersebut (misalnya jualan bawang goreng) boleh deh beli.
Aku sendiri dulu beli itu semua. Cuma, pada akhirnya semua dikasih ke orang karena ga ada tempat buat menyimpannya dan buat orang lain lebih bermanfaat daripada kita hanya digudangkan.
5 | Ikuti resep sebagaimana adanya
So, more specific the recipe is, the better.
Memasak memang tidak se-technical bikin kue—yang mana berapa gramnya mesti sama supaya bisa mendapat hasil yang diinginkan (lebih banyak reaksi kimianya).
Tapi, buat pemula, yang sense memasaknya masih nol, ya jangan mengandalkan sense saat memasak—karena sensenya aja belum ada hehe.
Nantinya, kalau sudah beberapa kali masak, bakal ketemu ritmenya dan kalau nextnya masak lagi (bahkan makanan ya g berbeda), kurang lebih bisa ngira-ngira segala sesuatunya.
6 | Beli bahan makanan sekaligus untuk satu pekan
Gunanya, untuk menghindari ‘alasan’ tidak memasak. Juga, tips ini mendukung tips nomor 5 di atas.
Entah ke supermarket atau ke pasar, sebisa mungkin semua rencana menu untuk seminggu ke depan sudah siap sampai detail.
Kumpulkan resep, buat shopping list dari resep-resep tersebut. Belanja sesuai dengan list, bawa pulpen kalau perlu. Atau bisa juga pakai apps.
Kelupaan satu bahan makanan (semisal kemiri, daun salam, dll) bisa membuat ga jadi masak. Percaya, deh (pengalaman pribadi lagi :p)
7 | Variasikan sumber pengetahuan untuk satu resep.
Sumber yang dimaksud, misalnya:
- Buku resep
- Video Youtube
- Googling
- Tanya orang yang kita kenal
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply