Haloo semua! Lama tidak berjumpa semenjak April 😉Â
Mari kita mulai tulisan ini dengan dua buah quotes:
Most people overestimate what they can do in one year and underestimate what they can do in ten years.
Bill Gates
Most people overestimate what they can do in a day, and underestimate what they can do in a month. We overestimate what we can do in a year, and underestimate what we can accomplish in a decade."
Matthew Kelly from the book The Long View
Ok. Kembali lagi ke judul: A separate space for daily spread.
*btw, judul ini aku ambil plek-plekan dari Lesson ke-11 di kelas Bullet Journaling: Life Management for Creatives oleh Dylan M di Skillshare.
Jump to:
Apa itu Daily Spread?
Daily spread atau daily pages adalah suatu layout di bullet journal untuk planning satu hari. Biasanya, daily spread terdiri dari:
- Tanggal
- Tasks
- Events
- Notes
- Habit / Routines
*selengkapnya akan aku bahas di bawah
Kelas bujo itu sudah ada dari beberapa tahun lalu di Skillshare dan aku juga sudah pernah nonton kelasnya (nonton atau dengar ya? Karena aku suka nyetel kelas sambil jemur pakaian atau cuci piring). Tapi ya begitu deh, masuk kuping kiri keluar kuping kanan kali ya. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu aku kepingin follow up kelas ini lagi.
Mengapa aku mau sharing tentang ini karena aku merasa menemukan (kembali) titik terang untuk manajemen waktu dan why and why not-nya kenapa saat ini tuh aku merasa kurang ada kendali ke kehidupan padahaaal anak-anak udah sekolah semua.
Daaaan jadi alasan juga karena udah lama ga nulis di blog ini pastinya. Sekalian ketemu topik ya kan hehe.
Sebenarnya, daily spread ini bukan hal yang baru buatku karena beberapa tahun sebelumnya aku sudah pakai bullet journal sebagai planner. Bullet journal beneran yang ngegaris-garisin sendiri itu loh ????
Bahkan aku pernah nulis loh tentang 101 Bullet Journal di tahun 2021. Waktu itu aku pakai Traveler’s Notebook sebagai basic bullet journalnya.
Beralih dari TN bullet journal ke Hobonichi
Sekitaran tahun 2023, aku kenalan sama Hobonichi. Blog post terakhir aku ternyata juga tentang Hobonichi.
Setelah setia dengan TN, aku bisa jatuh hati ke Hobonichi adalah karena dia punya kelebihan yang ga TN punya:
- bisa lay flat
- kertasnya tipis banget tapi strong
- juga layoutnya lebih cocok buat aku saat itu dibanding monthly dan weeklynya TN.
Daily pages di Hobonichi seperti ini: di satu buku sudah dibagi-bagi untuk spot per hari (one day one page / satu hari satu halaman).
Ada juga di planner lain yang satu halamannya ada 2-3 hari.Â
Sedangkan, di bullet journal tidak ada predetermined pagesnya, jadi ya kosong saja di semua halamannya. Motifnya sendiri ada yg kosong polos (plain), titik-titik (dotted pages), kotak (grid), dan bergaris (lined). Di satu buku bullet journal itu mencakup semua planner pages yang kita butuhkan dan kita membuatnya secara manual.
Mulai dari future pages, yearly, monthly, weekly, daily, hingga collection.Â
(refer back to blog post aku tentang bullet journal kalau penjelasan ini membingungkan ???? )
Kombinasi TN bullet journal dan Hobonichi
Nah, setelah 2 tahunan pakai hobonichi (weekly dan daily), beberapa hari ini aku balik lagi ke daily bullet journal (berkat kelas Skillshare yang tadi itu).
Kenapa? Karena ribet banyak bawa buku ????
Makanya pas aku nonton ulang kelas Skillshare itu, jadinya jadi klik aja gitu apa yang bisa diperbaiki dari sistem yang aku lakukan dua tahun ini:
Memisahkan daily spread dari planner lain (ga masalah sistem apa yang kamu pakai untuk layout lainnya, bujo kah, digital kah, TN kah).
✮ Hal penting tentang daily spread
Ini beberapa poin penting tentang daily spread yang aku buat:
- Pilih buku kosong seperti bullet journal. Bisa plain, grid, lines, atau dot. Kali ini aku pakai plain TN passport. Untuk pemilihan buku/notebook ini poun pentingnya adalah harus wajib banget seminimalis mungkin agar bisa dibawa kemanapun kita berada.
- Tidak seperti bullet journal, buku ini seperti hobonichi daily yang mana hanya berisi daily activities
- Seperti bullet journal dalam hal ini: baru ditulis ketika dibutuhkan (setiap malam atau pagi hari), merupakan bagian dari planner lain (ada weekly, monthly, yearly, future, collections) terpisah.
✎ Step by step membuat daily spread yang efektif
Oke lanjut ke step by step nya.
- Setiap malam atau pagi hari (tergantung mood aja sih ini), aku cek daily pages hari sebelumnya. Apa saja yang kita review?
- Appreciate poin-poin yang berhasil kita kerjakan. Bersyukur diberi kemudahan untuk menyelesaikannya, berdoa supaya hari berikutnya lebih baik, dan puk puk diri kamu sendiri.
- Cek poin-poin yang belum disilang. Apakah kita mau ubah itu jadi: coret (kalau cancel atau berubah pikiran ga jadi mau dikerjakan), panah (kerjakan di hari berikutnya), atau dibiarkan (menanti keputusan selanjutnya / belum yakin. Nantinya misalkan beberapa hari lagi kita lagi buka-buka daily pages dan melihat ada dot yang masih available, mungkin baru nanti kita bisa putuskan untuk dicoret sekaligus atau dikerjakan kapan and that’s okay).
- Tulis poin-poin dari hari sebelumnya yang mau kita kerjakan sekarang
- Tulis poin-poin dari daily routineÂ
- Tulis event yang ada di hari itu
- Cek tasks di weekly plan
- Cek tasks di monthly plan barangkali ada yang bisa dikerjakan duluan
- Cek project di weekly atau monthly plan
Hasil akhirnya seperti ini:
Untuk sepanjang harinya, kita perlu ‘bergantung’ dengan daily spread ini supaya menjadi efektif. Kalau ga kita buka-buka jadinya out of sight, out of mind. Jangan lupa juga selalu siap pulpen untuk menandai dan membuat catatan baru
- Catatan baru atau any thought you have, harus juga direkam di daily pages ini supaya ga hilang begitu saja. Ide serandom apapun bisa langsung ditulis aja.
- Catatan dibuat dengan tanda strip
☼ Top tips membuat daily spread
Tips membuat daily pages jadi kunci produktifitas
- Yang paling penting menurutku yang mengapa ini sangat efektif adalah ukurannya yang harus kecil. Apa barang yang selalu kamu bawa? Kalau aku: hp dan dompet. So sebisa mungkin ukurannya mirip miriplah ya sama kedua barang itu. Yang aku pakai saat ini TN ukuran passport cukup tipis dan ukurannya antara hp dan dompet.
- Selalu dibuka setiap waktu. Saat di meja selalu dalam posisi terbuka dan saat kemana-mana pun kita selau bawa. Mungkin ada saatnya kita lupa, tapi jangan sampai kita ga bawa notebook kita gara-gara berat, ribet, atau ga muat di tas.
- Bawa notebook sekaligus pennya. Jadikan satu pulpen sebagai pulpen khusus bujo kita. Aku pakai pulpen yang ada 3 warna dan meskipun ukurannya lebih besar dari notebook passport, masih bisa diterima karena sudah include 3 warna. Ohya, berguna sebagai klip juga agar notebooknya ga terbuka lalu lecek di tas.
- Sedetail apa poin atau to do list yang kita masukkan ke daily pages? Ini agak tricky ya. Yang pasti aku include di daily pages adalah event (supaya ga lupa), to do list yang ga selesai kemarin (kalau kemarin ga selesai berarti hari ini harus ditulis supaya makin terasa penting dan hopefully bakal dikerjakan, yang terakhir adalah routine, task, project yang merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar. Untuk hal-hal seperti nyapu, ngepel, cuci piring, ganti sprei, bayar catering, hehe kadang aku masukin kadang enggak. Kalau bisa langsung aku kerjakan biasanya ga aku masukin. Tapiiii.. kalau udah tertunda-tunda baru tuh aku tulis supaya ga lupa dan lebih ada push and rewardnya supaya bisa diselesaikan.
Contoh hasil akhirnya (di akhir hari setelah dicorat-coret dan diberi catatan tambahan) seperti ini:
Nah, hopefully, ada satu dua hal yang bisa kamu ambil dari blog post ini. Moga-moga bisa bantu kamu juga untuk makin produktif. Sampai jumpa lagi!
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Â
Â
Leave a Reply