Bingung memilih asuransi atau justru bertanya-tanya penting ga sih kita punya asuransi? Nahh pas banget nih untuk simak ulasan kali ini tentang asuransi berbasis syariah.

Jump to:
Asuransi adalah salah satu bentuk manajemen risiko. Dapat diartikan sebagai suatu perjanjian dimana penanggung setuju untuk membayar kepada tertanggung sejumlah uang apabila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu, khususnya yang merugikan harta bendanya. Orang yang membayar premi asuransi dikenal sebagai pemegang polis atau tertanggung dan biasanya menerima pertanggungan untuk sejumlah besar uang atau seumur hidup.
Fakta tentang literasi keuangan di Indonesia
Sejak tahun 2016, Pemerintah melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Di BIK 2021 ini, aku berkesempatan mengikuti Bloggers Gathering bersama Komunitas Emak2Blogger dan PruSyariah dalam rangka menyebarluaskan informasi terkait keuangan untuk masyarakat tanah air.
Sebelum masuk ke bahasan inti, Pak Luskito Hambali selaku Chief Marketing and Communication Officer Prudential Indonesia, terlebih dahulu menjabarkan tentang berbagai survei terkait literasi keuangan di negara kita.

Yang pertama adalah indeks literasi keuangan Indonesia yang (hanya) sebesar 38,03%. Dari jumlah itu, indeksi literasi keuangan laki-laki sebesar 39,64% dan indeksi literasi keuangan perempuan sebesar 36,13%.
Selain sedikitnya literasi keuangan di Indonesia, hal yang perlu di-highlight adalah indeks literasi perempuan yang jumlahnya lebih kecil dibanding laki-laki. Padahal, 85% keputusan keuangan itu diatur oleh seorang istri, loh.
Satu lagi, based on survei yang dilakukan oleh Prudential, 50% dari para ibu tidak yakin dengan keputusan keuangan rumah tangga dan 62% bingung dalam merencanakan keuangan jangka panjang.
Sedih, kan. Nah, makanya nih, Prudential dan Komunitas Emak2Blogger menyelenggarakan acara literasi seperti ini agar tingkat pengetahuan di kalangan emak-emak semakin tinggi
Bagaimana orang menghadapi risiko dalam hidup
Pada dasarnya, mengapa kita butuh asuransi adalah karena adanya peristiwa yang tidak dapat kita prediksi (risiko) dan apabila peristiwa tersebut terjadi, akan berpengaruh besar terhadap kehidupan kita.
Ada 5 (lima) cara dalam menghadapi risiko:
- Menghindari risiko
- Meminimalisir risiko
- Berbagi risiko
- Mengalihkan risiko
- Menerima risiko
Penjelasannya kurang lebih seperti ini:
Sebisa mungkin kita menghindari risiko, seperti tidak melakukan kegiatan berbahaya.
Namun, tentunya kita tidak bisa berdiam diri saja kan.. Disini kita bisa meminimalisir risiko, seperti berhati-hati dalam berlalu lintas agar tidak kecelakaan.
Berbagi risiko dan mengalihkan risiko ini salah satu contohnya adalah dengan asuransi. Berbagi risiko lebih ke asuransi syariah dan mengalihkan risiko lebih ke asuransi konvensional.
Sedangkan menerima risiko, berarti kita siap dengan apapun yang terjadi ketika peristiwa buruk terjadi. Bisa jadi kita hanya pasrah atau kita sudah siap dengan sumber daya yang cukup (misalnya siap tabungan apabila mesti berobat).
Mengapa kita membutuhkan asuransi?
Setelah paham dengan adanya risiko, kita bisa mulai nih mengira-ngira apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak dari risiko. Tapi kadang ada orang yang masih belum mengerti, mengapa sih kita butuh perlindungan risiko? Bukankah asuransi hanya buang-buang uang? Bukankah menabung hanya menunda kesenangan?

Jadi mom, kemungkinan, mereka yang masih mempertanyakan asuransi dan perencanaan finansial lain (seperti tabungan) mungkin antara selama ini hidup enak atau tidak pernah mengalami peristiwa buruk yang mempengaruhi kualitas keluarga.
Di sesi sharing webinar kemarin ada sesi seorang emak dari komunitas emak2blogger yang menceritakan di tengah terjadinya peristiwa buruk keluarga masih bisa bersyukur karena merasa aman telah mengasuransikan keluarganya.
Dari penjelasan Pak Bondan Marsono selaku Head of Sharia Strategic Development Prudential Indonesia, ada 6 (enam) alasan mengapa kita membutuhkan asuransi.
- Perlindungan pendapatan
- Dana darurat
- Perlindungan kesehatan
- Warisan
- Dana pensiun
- Perlindungan dana pendidikan
Buatku sendiri, memiliki asuransi berarti hidup lebih tenang tanpa khawatir bergantung berlebihan kepada orang lain apabila terjadi hal-hal tak terduga di hidup kita.
Macam-macam asuransi jiwa
Ketika sudah yakin untuk mengasuransikan diri kita, kita perlu tahu lebih jauh tentang berbagai macam bentuk asuransi jiwa.
Ada 4 (empat) macam asuransi jiwa yang dibahas, yaitu
- Dwiguna: proteksi yang memberikan jumlah uang pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu, sekaligus memberikan seluruh uang pertanggungan jika ia masih hidup pada masa akhir pertanggungan (sumber).
- Berjangka: kontrak asuransi jiwa berjangka yang uang pertanggungannya dibayarkan pada saat terjadi kematian tertanggung dalam masa perlindungan yang masih berlaku (sumber).
- Whole life: memberikan pertanggungan seumur hidup kepada Tertanggung selama polis masih berlaku (in force) (sumber).
- Unit link: asuransi yang menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi (sumber).
Produk asuransi terbaru adalah asuransi unit link. Meskipun terbaru, kita perlu baca lagi lebih teliti tentang plus minus yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan asuransi sebelum memutuskan.
Apa itu Asuransi Syariah? Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Mungkin kalau konsep asuransi pada umumnya kita sudah paham ya. Asuransi syariah secara kasat mata dari sisi kita sebagai tertanggung tidak terlalu berbeda, loh, dengan asuransi konvensional. Namun, dari segi prinsip dan pengelolaan dana, ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya, yang membedakan halal haramnya. Makanya, nih, asuransi syariah kini semakin berkembang. Bahkan, pemegang asuransinya tidak hanya yang beragama Islam.
Berdasarkan Fatwa DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Kembali ke perbedaan asuransi syariah dengan konvensional, teman-teman bisa lihat dari gambar di atas, kalau asuransi syariah itu lebih kompleks. Kita, sebagai orang yang ikut serta dalam asuransi, tidak dinamakan Tertanggung, tetapi disebut Peserta. Perusahaan asuransi pun tidak disebut dengan Penanggung, tetapi disebut Pengelola.
Akad antara kita dan perusahaan asuransi pun berbeda. Untuk asuransi syariah, akad antara peserta adalah dana hibah iuran tabarru'. Ada lagi akad antara kumpulan peserta dengan perusaan yang disebut wakalah bil ujrah (pemberian kuasa disertai imbalan).
Untuk asuransi konvensional, akad antara kita dengan perusahaan asuransi adalah akad jual beli. Makanya sudah umum kan ya kita menyebut 'beli asuransi'--karena akad di asuransi konvensional adalah akad jual beli.

Transaksi yang dilarang dalam asuransi syariah
Selain perbedaan di atas, prinsip syariah turut mengatur transaksi apa saja yang dihindari dalam asuransi syariah. Transaksi yang dimaksud adalah gharar, riba, dan maysir.

Uang peserta yang dikumpulkan oleh pihak asuransi akan dikelola sedemikian rupa, namun tidak akan diinvestasikan ke jalur yang dilarang oleh syariah. Kemana dana kita diinvestasikan turut diawasi oleh Dewan Syariah Nasional sehingga kita tidak perlu khawatir akan kehalalan uang yang kita peroleh.
Merencanakan dana asuransi
Materi terakhir adalah dari Mba Aliyah Natasha, Financial Advisor. Di sesi ini banyak membahas tentang pengaturan budget keuangan dan pentingnya menyisihkan dana untuk asuransi.

Step pertama adalah mengetahui (mencatat) pemasukan dan pengeluaran sehingga kita mengetahui kondisi keuangan keluarga.
Untuk budgeting dan pencatatan keuangan, aku sudah rutin melakukan setiap bulan mulai dari awal nikah tahun 2014. Untuk dana darurat dan asuransi kesehatan juga sudah ada. Akan tetapi, based on materi kemarin, aku masih kurang di asuransi jiwa, yang justru menurut Pak Bondan adalah asuransi paling penting.

Baru selanjutnya adalah mempelajari dan memilih asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Di Prudential Syariah sendiri ada loh asuransi jiwa mulai Rp8.000 per bulan. Jadi, ga ada alasan ya buat ga mulai proteksi keluarga kita dari sekarang ya kann hihi.
Untuk produk asuransi berbasis syariah sendiri sekarang sudah banyak banget, Moms. Mulai dari asuransi jiwa sampai pendidikan sudah ada. Tinggal kita pilih lagi nih sesuai keperluan keluarga masing-masing.
Nah, menurut emak2 semua seberapa penting sih asuransi itu? Atau sudah punya asuransi untuk keluarga? Feel free to share di bawah ini ya, Moms 😉
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Nyonya Faruq says
Terimakasih sudah menulis ini asuransi sangat penting sih kalau terjadi apa-apa dengan keluarga kita.
rindawatirinrin says
Ternyata masih ada beberapa hal yang baru aku tau soal asuransi berbasis syariah, makasih ya mbak aku jadi nambah ilmu jg nih
Nyonya Faruq says
Penting sih kalau terjadi apa-apa dengan keluarga kita semua sehat selalu berkat adanya jasa ini
aliyatus sa'diyah says
wah makin terbuka nih pikiranku tentang asuransi apalagi kalo berbasis syariah gini jadi gak khawatir
Alif says
Dulu aku ngiranya asuransi itu gak penting dan ada ribanya. Setelah tahu ada asuransi syariah jadi lebih tenang deh kalau mau ikut gabung
Rere says
Yes bener bgt ya. Asuransi syariah bikin hidup lebih tenang. Alhamdulillah saya sdh punya nih.
Rika Amelina says
Emang penting sih ini asuransi buat proteksi sekeluarga. Harus didahulukan sebelum investasi
Farida Pane says
Setiap pilihan memiliki risiko masing2. Tugas kita adalah memanajemennya agar tetap bisa diatasi. Salah satunya dengan asuransi ini, ya
Niken says
Ternyata asuransi jiwa itu yang paling penting untuk dipilih duluan ya kak. Aku juga kemarin baru tahu lho hihi
Rula says
wah bermanfaat banget ini ilmunya,mom. apalagi buat aku yg masih awam banget masalah asuransi ini. makasih banyakkk
Nyi Penengah Dewanti says
Allhamdulilah banget banyak insight yang harus aku tata ulang dan terapkan terkait asuransi ini mba. Makasih banyak mbaa ilmu dan sharingnya
Renayku says
Alhamdulillah aku udah punya asuransi jiwa syariah. Merasa lebih tenang. Jadi kayak nabung tiap bulan. Utk warisan anak2 kelak.
Belgie says
Penting nih ya asuransi, apalagi sekarang banyak macam penyakit & kita juga gak tau kapan ada bahaya, thanks ya infonya
Rivani Rahmadani says
Dulu aku ngiranya asuransi itu gak penting, ada ribanya dan menipu tapi setelah tahu ada asuransi syariah jadi ingin mencoba pakai asuransi
Imawati Annisa Wardhani says
Makin banyak nih sekarang sesuatu yang berbasis syariah. Semoga kita semua makin dijauhkan dari yang haram ya. Jujurly ngeri juga sama riba dan sejenisnya itu..
aliyatus sa'diyah says
makin gak worry lagi ya soalnya ada yang berbasis syariahh gini jadi gak perlu banyak pikir panjang mau asuransi
Caca says
Lagi kepikiran tentang asuransi jiwa dan pendidikan anak gimana.. eh dapat ilmu. Makasih maak
Finaira Kara says
Menurutku asuransi memang penting, apalagi buat pihak tertanggung di keluarga. Kayak...kita gaperlu worry sama finansial keluarga setelah kita ga ada gitu misalnya.
Alif says
Sekarang jadi gak ragu lagi kalau mau gabung asuransi. Sudah ada asuransi syariah yang jadi pilihan tepat
Aprina says
Keren banget ka tulisannya biar makin byk orang Indonesia yg melek asuransi dan tau pentingnya asuransj
Shyntako says
setiap keluarga sih menurutku wajib punya asuransi, terutama asuransi jiwa bagi para orang tua yang sudah memiliki anak, barulah mikirin untuk nambah asuransi kesehatan dan lainnya. So far aku sih lancar yaa nih punya asuransi syariah.
Deris Afriani says
Kami belum punya asuransi. Menarik juga invest di asuransi syariah. Pastinya untuk kenyamanan masa depan yang tidak bisa diprediksi, nice info.