Mungkin hampir semua orang pernah mendengar istilah bullet journal---tapi sebagian kecil yang mengerti seperti apa sebenarnya metode ini. Berikut aku akan sharing cara mudah memulai bullet journal di tahun 2021. New year, new journal, new you!
Jump to:
Kekurangan dan kelebihan bullet journal
Sebelumnya, aku mau mulai gali mengapa sih kebanyakan orang tidak menggunakan bullet journal? Alasan menghindari bullet journal (mungkin ada yang merasakan juga?) yang aku alami:
- Fear of blank page.
- Sepertinya bakal wasting time karena start dari nol banget.
- Traditional journal didn’t seem interesting disaat banyak journal digital di luar sana.
Lalu, mengapa sekarang sudah pakai bullet journal?
- Abis baca buku tentang bullet journal, jadi lebih mengerti esensi dari bullet journal.
- Ada notebook yang ga dipakai, yaitu traveler’s notebook dan notebook ini juga direkomendasikan di buku yang aku baca tadi.
- Lagi ga sempat painting, jadi butuh penyaluran kreatifitas.
- Koleksi marker, stiker, dan stempel yang perlu dipakai?
Langkah-langkah memulai bullet journal
Langsung saja ke step-by-step memulai bullet journal di 2021:
- Siapkan buku tulis
Bisa dalam bentuk buku atau loose leaf, apapun yang paling nyaman buat kita. Nyaman dari segi ukuran, format, bahan kertas, lined/blank, dsb.
Aku pakai buku ukuran kecil.
- Beri nomor halaman
Halaman ini berguna saat nanti membuat index. Karena bullet journal dimulai dari depan ke belakang, artinya akan bercampur antara monthly log, weekly log, dan collection---tidak seperti di agenda biasa.
- Mulai dengan mengenal basic symbol (di poin yang akan dijelaskan di bawah ini nantinya)
Simbol-simbol (keys) ini fundamental sekali untuk penerapan esensi dari bullet journal. Mau seperti apapun nantinya journal yang kita buat, basicnya ini-ini saja.
- Mulai dengan membuat sections sesuai kebutuhan (dijelaskan pula di poin setelah ini)
Sections atau spread yang dibutuhkan setiap orang pasti berbeda-beda, tetapi ada benang merah yang sama. Ada index, keys, future logs, monthly logs, dan sebagainya.
Basic simbol bullet journal
So, pada prinsipnya, konsep bullet journal bisa dipakai dimana pun, ga mesti di notebook khusus yang dikhususkan untuk bullet journal. Berikut ini kode atau lambang yang biasa digunakan di bullet journal.
- Titik: task
- Bulat: event
- Titik disilang: task completed
- Titik dipanah: task migrated
- Titik dicoret: task deleted
- Kotak: project
- Strip: notes
- Signifier: bebas, bisa berdasarkan importance (tanda seru) atau seperti yang aku buat di atas logo M, T, A, dan E.
Sections dari bullet journal
Meskipun bullet journal sifatnya bebas, ada basic sections, yang biasanya ada di sebuah bullet journal.
- Index: Kurang lebih seperti daftar isi.
- Key: Kumpulan simbol-sombol bujo.
- Future log: Kalender dan agenda ringkas 6 bulan ke depan.
- Monthly log: Kegiatan selama 1 bulan ke depan.
- Weekly log: Kegiatan selama 1 minggu ke depan.
- Daily log: Kegiatan selama 1 hari
- Habit tracker: Halaman untuk tracking kebiasaan yang ingin kita bangun.
- Collections: Catatan khusus tentang suatu topik.
Perlengkapan wajib bullet journal
Pada dasarnya, untuk mulai bullet journal hanya dibutuhkan 2 (dua) alat, yaitu sesuatu untuk menulis (pensil, pulpen, spidol…) dan tempat menulisnya (kertas, notebook, planner, agenda…).
Tapi, disini menariknya. Bullet journal itu bisa dilakukan mulai dari amunisi seminimal apapun, hingga yang paling ribet sekalipun kalau kamu mau.
Perlengkapan tambahan yang menurutku bisa menambah semangat untuk membuka dan menulis di bullet journal adalah:
- Brush pen. Minimal 3 sih supaya bisa dibuat untuk color coded. Aku sendiri pakai brush pen untuk color coding task, buat garis, dan dekorasi spread.
- Bookmark. Untuk memudahkan saat mau menulis/record di bujo.
- Penggaris. Kalau udah biasa sketching/gambar, biasanya pede bikin garis lurus. Tapi, tetap aja selurus-lurusnya garis tidak akan bisa lebih lurus daripada penggaris.
- Pulpen berwarna. Bisa untuk variasi task. Misal kalau aku untuk task biasa pakai tinta hitam, kalau business related pakai tinta biru.
- Stiker. Pemanis atau untuk cover kesalahan.
- Masking tape. Idem dengan stiker.
- Stempel. Dekorasi aja.
Contoh bullet journal Maret 2021
Aku mulai menerapkan bullet journal di pertengahan bulan Maret 2021. Berikut ini aku mau share apa saja isi dari bullet journal yang aku pakai.
1. Index
Daftar isi dari bullet journal. Diupdate setiap ada halaman baru.
2. Key
Arti simbol, supaya tidak lupa.
3. Future log
Kalender 6 bulan ke depan plus quotes.
4. Monthly spread
Task paling penting di bulan tersebut. Juga ada master projects, quotes, to read, dan education.
5. Weekly spread
Terbagi menjadi all-day dan time-specific. Juga ada tracking workout (nol hehe). Di sisi kanan ada task yang mau diselesaikan pekan itu.
6. Daily spread
Diplanning tiap malam atau pagi hari sebelum beraktivitas.
7. Habit tracker
Ada di poin ke-6 di atas, di halaman kanan.
8. Blog topic ideas (Collections)
Brain dumping aja untuk keperluan ide.
Tips bullet journal
Berikut ini tips yang bisa aku sharing setelah hampir sebulan nge-bujo:
- Eficiency over beauty.
- Cicil perlengkapan. Dengan mencicil (tidak beli sekaligus), perlengkapan yang baru dibeli jadi lebih tereksplorasi dan pastinya jadi lebih semangat karena seminggu sekali ada brush pen warna baru (misalnyaa… :D)
- Bawa bujo kamu kemana-mana. Ini alasan mengapa aku (1) pakai bujo ukuran passport (2) pakai travelers’ notebook yang mana per notebook tipis dan ada tambahan kantong untuk multifungsi jadi dompet.
- Buka bujo tiap hari.
- Kombinasikan dengan digital planner (google calendar, todoist, dll) supaya tidak terlalu overwhelming.
Semoga bermanfaat!
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Mayuf.ID says
Makasih kak informasi bullet journalnya, sangat bermanfaat
Soraya says
Sama sama 😉
Aliyatus Sadiyah says
info tentang bullet journalnya sangat menarik sekali nih mbak bermanfaat sekali
Aswinda Utari says
Sama banget kek aku.. Aku jg tipe yg bawa bujo kecil ukuran paspor. Tp euy skrg udah jera bawa2 bujo kemana2. Sering ilang. Heu. Sejak punya anak suka gini akhirnya skrg bujonya di taroh di meja kamar aja
Rika says
Lengkap banget infonya, kebetulan aku lg cari2 info ttg bullet journal. Lagi mau mendalami dan bikin dr yg simple simple ehehe, thank infonya!
Eva says
Aku juga pakai bullet journal sekarang. Udah dari 2019 tapi ya gitu masih suka ga rutin hihi
Soraya says
Samaa aku juga ga rutin sih haha kadang kalau lg banyak pakai kalender digital bujonya libur dulu 😀
Marantina says
Aku punya teman yang koleksi bullet journal gini dan selalu naksir, tapi susah banget untuk mempraktekkan ke diri sendiri karena aku seringnya lupa punya jurnal :)))
Alfiza says
Waktu kuliah selalu pake bullet journal, eh pas jadi mamak mamak udah males nulis gaeees wkwkwk padahal manfaatnya penting biar gak ada yg skip
Soraya says
Jadi mamak2 kyny kebanyakan kerjaan mom jadi susah mau dibuat todolistnya juga hihi
Caca says
Bullet jurnal ni detail rapih, dan sangat informatif. Pastinya ngajarin aku kesabaran serta konsistensi. Harua belajar lebih nih
Rula says
Bullet journal ini termasuk lengkap dan detail banget yaa. Kalo yg ga terlalu rajin pasti keskip mulu deh ini ??
Soraya says
Justru enaknya bullet journal bisa skip2 kalau lagi ga mood ngejournal kakk.. beda sama agenda biasa yg udah ada tanggalnya gitu 😀
Meka says
Aku baru paham soal bullet journal ini. Kepengen tapi belum yakin sanggup bikin sedetail ini hehehehe
okta says
aku baru denger ini malahan dan kepo, akhirnya ku pelajari pelan-pelan meski keliatannya ribet dan menguras waktu. mungkin karna ga terbiasa hihi.. terimakasih ilmunya
Nuy says
Wah sharing mantap uy , aku belum pnah pake bullet journal, tapi pake note unyu2 ka ,but bullett journal itu rekomendasi bangeut lho , enak dilihat ,cantik aja liatnya hehev, tar ku mo coba deh
Aya says
Unik banget sih emang Bullet Jurnal, tappi kalo aku yg pake, gatau deh telaten ato engga hehehe
Pradyta says
Waaaah aku baru tahu kalo bullet journal punya simb simbol tersendiri kakk. Makasih banyak ya kak penjelasannys lengkap banget jadi semangat journalling deh ???