Satu cara menuju financial indepence yang paling manjur bukan menabung saham, melainkan berapa banyak yang bisa kita tabung. Sebuah studi yang pernah kubaca, semakin besar persentase tabungan yang bisa kita tabung dalam sebulan, semakin cepat perjalanan menuju financial freedom. Berikut ini aku akan sharing tentang pengalaman menabung setengah gaji. Semoga bermanfaat!

Jump to:
1. Standar hidup yang nyaman
First thing first, tentukan biaya hidup yang NYAMAN buat diri kita masing-masing. Tiap orang punya preferensi masing-masing mana kebutuhan yang kalau tidak dipenuhi akan membuat mereka menderita, mana kebutuhan yang it's okay kalau tidak sempurna.
Intinya, mesti ada yang dikorbankan tetapi tidak membuat kita nelangsa.
Contoh:
- Di keluarga aku, kami memutuskan untuk perlu punya mobil karena ribet kemana-mana bawa anak kalau naik kendaraan umum, motor, atau grab.
- Kami mengorbankan rumah yang seperti beginilah adanya dan belum banyak renov.
Jangan lupa konsisten membuat laporan keuangan keluarga bulanan agar spending lebih terkontrol.
2. Buat target kapan possible
I hope I realise this tips sooner.
Dulu aku stres banget dengan penghasilan keluarga yang ngepas dan ga ada yang ditabung. Sering minus dengan berharap bakal nutup dari bonus tahunan.
Aku lupa kalau gaji (kebetulan keluarga kami karyawan) kemungkinan besar akan meningkat tiap tahun, entah karena penyesuaian gaji pokok atau promosi.
Begitu juga kalau keluarga wiraswasta, pastinya kemungkinan usaha akan makin besar seiring berjalanannya waktu dengan semakin banyaknya pengalaman bisnis.
Yang perlu digarisbawahi dan ditekankan dari sekarang adalah untuk KEEP THE EXPENSE STEADY EVEN WHEN THE INCOME INCREASE.
Jangan sampai semakin naik gaji, lifestyle mengikuti. Sama saja dong.
3. Penghasilan sampingan
Berdasarkan studi Nielsen, orang Indonesia menghabiskan 5 jam sehari untuk menonton televisi dan 3 jam berselancar di internet. Ga kebayang sih 5 jam nonton tv, mungkin disambi kerjaan yang lain kali ya.
Nah, tapi kebayang dong apa yang bisa kita lakukan andai setengah saja dari statistik tersebut kita bisa gunakan untuk kegiatan menghasilkan pendapatan?
Kabar baiknya, menurut Kadence International, 29 persen dari masyarakat perkotaan memiliki penghasilan sampingan DAN penghasilan sampingan tersebut menaikkan pendapatan secara signifikan. Kenaikan pendapatan tersebut berkisar antara 45 hingga 65 persen. Wow.
Masalahnya, tinggal gimana kita memiliki keteguhan hati untuk menggunakan penghasilan sampingan tersebut
4. Cicilan rumah
Rumah adalah aset paling besar dan banyak financial expert yang menganggap cicilan rumah sebagai utang yang terakhir dilunasi, bahkan urutan prioritasnya setelah invest.
Aku sendiri menghitung setengah gaji dengan memasukkan cicilan rumah sebagai bagian dari tabungan karena rumah adalah investment.
Seandainya keluarga kami mau menjalani hidup nomad seperti yang lagi populer sekarang ini, rumah yang kami tempati bisa dijual atau dikontrakkan.
Home will probably be your biggest investment.
5. Give yourself reward first
Ini tips paling manjur buatku. Mungkin juga menjawab mengapa dulu-dulunya kami berniat nabung tapi selalu gagal.
Kali ini, sebelum memutuskan untuk menabung banyak, kami beli gadget mahal dulu hahaha.
Suami beli iphone 11, aku beli macbook.
Dampaknya, setiap mau beli barang perintilan (yang mana sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit), aku selalu ingat iphone dan macbook itu. Akhirnya ga jadi beli perintilan.
Pay yourself first.
6. Rewards kecil along the way
Di sebuah interview antara Rachel Cruze dengan Charles Duhigg, diceritakan sebuah penelitian yang hasilnya adalah orang yang mendapat reward jangka pendek akan 70% menabung lebih banyak dibanding yang mendapat reward jangka panjang!
Reward jangka pendek adalah reward kecil yang bisa jadi tidak bernilai finansial. Reward jangka panjang adalah hasil besar dari tabungan yang kita kumpulkan, misal financial freedom.
Buat keluarga kami, reward yang paling asik adalah makan di luar dan staycation.
Small rewards, bigger impact!
7. Always think before spending
Ada yang bilang sebelum memutuskan membeli sesuatu, we should sleep on it.
Sleep on it maksudnya dengan tidak langsung membeli, melainkan memberi waktu (misalnya semalam) untuk melihat bagaimana 'ide' membeli sesuatu itu berkembang. Karena seringkali, begitu kita tidak langsung impulse buying, besoknya sudah lupa tentang barang tersebut.
Untuk yang punya pasangan, selain itu sebaiknya didiskusikan bersama terlebih dahulu.
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply