Rekor berat badan diriku adalah 68 kg di tahun 2018 setelah melahirkan anak ketiga. Syukurnya, tahun 2022 kemarin (4 tahun!) berat badanku sudah ke angka 62 kg dan sudah masuk ke dalam batas aman BMI.
Hopefully, suatu saat akan lebih ideal lagi (turun 5 kg, aamiiiin!), tapi untuk saat ini aku sedang fokus mempertahankan berat badan (masih belum rajin olahraga).
Berikut ini diet sederhana yang aku lakukan selama beberapa tahun belakangan agar berat badan lebih ideal.
Jump to:
1. Minum teh hijau 1x/hari
Teh hijau bukan barang baru di dunia kesehatan, khususnya untuk diet. Teh hijau terbukti mengandung senyawa yang dapat mengurangi lemak dalam tubuh dengan cara meningkatkan metabolisme.
Aku biasakan minum teh hijau di pagi/siang hari, biasanya setelah antar anak sekolah. Konsumsi tanpa tambahan pemanis apapun, ya.. Awalnya memang tidak enak, tapi lama-lama enak aja sih, jangan lupa sambil membayangkan manfaatnya, hehe.
2. Berusaha untuk Stay Active tanpa perlu berlebihan
Pilih satu atau beberapa aktivitas yang suka kamu lakukan. Entah itu senam di rumah (my fav: Joanna Soh youtube channel), jalan pagi setiap weekend, sepedahan, dan masih banyak lagi.
Hanya dengan berniat untuk tetap aktif, kita bakalan dengan lebih senang hari menerima kesempatan kapan pun bisa bergerak aktif, bukan malah mengeluh. Seperti ketika terpaksa berjalan kaki dari stasiun ke suatu tempat atau ketika mesti berkeringat karena bebenah rumah.
3. Lebih berpikir ketika akan konsumsi sesuatu
Salah satu fakta yang perlu kita sadari adalah kebutuhan kalori saat ini tidak setinggi dulu DAN metabolisme kita juga sudah berkurang, yang artinya semakin sulit juga tubuh kita untuk membakar makanan yang masuk. Kalau tidak dibakar, makanan akan menumpuk menjadi lemak.
Kalau dulu kita bisa makan minum bebas tapi tetap langsing dan kurus, beda ceritanya nih ketika usia 30 tahun ke atas. Metabolisme sudah menurun dan aktivitas fisik juga tidak sebanyak dulu.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi sesuatu, kita mesti berhenti 10 detik untuk bertanya ke diri sendiri, apakah ini baik untuk tubuh kita?
4. Minum air putih sebanyak-banyaknya
Karena jarang beraktivitas di luar yang membuat kita berkeringat dan mudah haus, minum air putih tidak menjadi suatu kebutuhan lagi.
Kita mesti memaksakan diri untuk minum air putih minimal 2 liter per hari.
Bisa dengan mengisi botol besar
5. Minimalkan makan nasi
Tidak makan nasi erat kaitannya dengan diet karbo. Akan tetapi, kalaupun kita tidak mengategorikan diri sebagai diet karbo, makan nasi perlu juga dikurangi.
Buat aku, makan nasi panas dengan lauk apapun itu sangat amat menambah nafsu makan. Yang mestinya sudah cukup, jadi pingin tambah terus, hehe. Jadi sebisa mungkin dari sebelum mulai makan aku hindari ambil nasi.
6. Jatah 'junk food' untuk event tertentu
Kurangi ayam tepung, burger, pizza, dsb dengan cara menjadikannya makanan selebrasi. Anggap saja selain selain diet, yang tak kalah pentingnya adalah berhemat.
Sekali order pizza saja bisa habis hampir 200.000. Lumayan, kan.
Pastikan pencernaan lancar
Ini satu hal yang aku sadari belakangan. Ternyata lingkar perut yang tinggi bisa disebabkan karena tidak lancar BAB. Kotoran yang menumpuk di perut menyebabkan perut kita semakin membesar.
Selain itu, kita mesti memperhatikan bentuk kotoran yang keluar, apakah normal atau tidak. Karena hal itu berarti ada masalah dalam pencernaan kita. Aku sendiri mengalami ini dan baru sadar kalau itu berarti pencernaan tidak lancar. Setelah googling ketemu salah satunya adalah dengan minum Yakult. Alhamdulillah jadi lancar.
Untuk weight loss selanjutnya, mudah-mudahan bisa mulai rutin olahraga yang serius dengan target 500 kalori per hari, finger crossed! 😉
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply