Bertepatan di acara I SEE FEST 2019, Community Leadership Circles yang diprakarsai oleh Facebook mengadakan Festival Komunitas dalam bentuk pertemuan akbar yang ke-7. Berbagai komunitas hadir disana, mulai dari komunitas anak muda, fotografi, masak, hingga menulis. Saya sendiri hadir dalam rangka mewakili Bloggercrony Community (BCC).

Apa sih rangkaian acaranya dan apa saja manfaat dari CLC Meet-up ini?
Festival Komunitas CLC Meet-Up Ke-7
Acara dimulai dengan tari tradisional (komunitas Hidden Heritage), pertunjukan bela diri Ujungan (komunitas Kandang Gorilla), dan pencak silat (komunitas Silaturahmi Betawi).

Ada 150 pendiri dan pengurus komunitas yang hadir di festival komunitas kali ini. Juga dihadiri oleh Ketua CLC Jakarta, Rauf Raphanus, dan Facebook Partnership Team Asia Pacific, Ms Sue-Anne.
Setiap meet-up yang diadakan CLC memiliki tema khusus. Meet-up ke-7 ini mengangkat tema "Kisah Sukses mengelola Komunitas", tentu saja dengan menghadirkan pembicara yang berkualitas.
Ada 3 orang pembicara yang berbagi ilmu dan pengalamannya, yaitu:
- Nisa Yusab, founder komunitas kuliner "Langsung Enak", dengan jumlah member sebanyak 970.986 member. Luar biasa ya.
- Bob Adrians, founder komunitas Digital Cinematography Indonesia, dengan member mulai usia anak-anak hingga tua sukses saling berbagi ilmu cinematografi.
- Rinaldi Nur Ibrahim, founder Youth Ranger Indonesia, dengan fokus pada pengembangan potensi pemuda di level nasional maupun internasional.
Sharing Kesuksesan dan Trik Mengelola Komunitas

Ketiga pembicara mengakui bahwa mengelola komunitas bukan hal yang mudah. Ada suka dukanya. Lalu, apa yang membuat mereka survive? Jawabannya, karena mereka percaya bahwa sukanya jauh lebih banyak dari dukanya.
Dalam komunitas, semua anggota saling membantu. Banyak yang bertanya, banyak pula yang menjawab. Itulah komunitas yang sehat. Setiap anggota berperan aktif dalam komunitas.
Alasan membentuk komunitas pun biasanya dimulai dari masalah pribadi atau sekitar. Misalnya, Rinaldi membentuk Youth Ranger karena bermula dari melihat teman-teman mahasiswa berprestasi kesulitan mencari koneksi hingga masalah dana.
Sharing dengan Teman-Teman Komunitas

Ada beberapa tips yang sukses saya rangkum dari hasil sharing session dan tanya jawab CLC Meet-up ke-7 ini:
- Mengelola komunitas besar itu tidak mudah. Namun, ada tips yang mungkin meringankan 'beban' teman-teman. Buatlah grup (misal di Facebook atau Whatsapp) dengan tingkat kedekatan berbeda-beda. Misal: 1. Grup umum, 2. Grup anggota yang sudah isi form, 3. Grup whatsapp untuk yang anggota aktif.
- Untuk pendanaan, teman-teman komunitas bisa menerapkan beberapa hal, seperti: uang kas, hasil jual barang (misal ada produk atau semacam merchandise komunitas), dan mencari sponsor.
- Terkait pendataan anggota Facebook, memang belum bisa di-generate database. Alternatifnya, teman-teman bisa meminta anggota atau calon anggota mengisi form (misalnya, Google Form)
- Jangan khawatir mengurangi kedekatan dengan kondisi sosial yang sekarang serba online. Jadikan itu sebagai faktor positif karena di sisi lain, komunitas semakin tersebar, sehingga manfaatnya pun semakin meluas.
Sharing dengan Facebook Partnership Team Asia Pacific

Setelah acara di panggung, peserta dibawa ke booth komunitas di I SEE Fest dan melingkar untuk berdiskusi langsung dengan Ms. Sue-Anne dari Facebook Asia Pacific.
Disini, Ms. Sue-Anne berbagi 4 poin yang penting untuk komunitas, yaitu:
- Identity. Setiap komunitas mesti punya identitas sendiri. Itulah yang menjadikan komunitas itu 'komunitas'.
- Objective. Komunitas harus ada tujuannya dan tujuan anggota mengikuti suatu komunitas semestinya selaras dengan tujuan komunitas itu sendiri. Bisa di-set di fitur Questions yang ada setiap calon anggota ingin mendaftar di grup.
- Your voice. Setiap komunitas berbeda-beda dalam menyuarakan suatu hal. Jangan lupa set rules dan sampaikan dengan tegas, misalnya dengan mencantumkan di deskripsi grup.
- Distinctice culture. Komunitas yang berbeda, memiliki budaya yang berbeda. Jangan lupa gunakan fitur answer di Facebook untuk menyaring anggota. Pertanyaan perlu se-spesifik mungkin.
- Welcome new members. Encourage with one simple question. Misalnya, seminggu sekali, admin perlu mengucapkan selamat datang untuk anggota baru dan mention namanya. Juga tanyakan satu pertanyaan, yang simple saja. Misalnya, tahu grup ini dari mana, apa yang diharapkan dari ikut grup, atau minta sharing akun instagram?
- Sense of safety. Everyone can share their opinion. Tentunya dengan mengikuti rules yang sudah admin buat di awal.
Yuk, berkomunitas!
"Kami mengadakan meet up CLC ke 7 ini bersamaan dengan kegiatan Festival Komunitas yang merupakan bukti dari aksi kolaborasi dari komunitas yang bergabung di CLC Jakarta. Kami berharap dapat memotivasi masyarakat, khususnya anak muda, untuk memilih komunitas sebagai media positif untuk berekspresi dan bersosialisasi"
- Rauf Raphanus, Ketua CLC Jakarta.

Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply