Lima tahun tidak mengunjungi kampung halaman bapak di Temanggung, ternyata banyak sekali peningkatan di kabupaten kecil ini. Penasaran dalam hati menuruti perjalanan saya hari itu.

Setelah 5 tahun tidak menjelajah Temanggung
Suatu pagi di hari ketiga berlibur, adik bapak saya bertanya, mau kemana hari ini? Yang saya pikirkan adalah ke rumah sanak famili, naik delman di pasar, alun-alun, atau melipir ke kabupaten sebelah yang lebih banyak tempat wisata.
Tidak disangka, ia memberikan pilihan yang beruntun. Ada wisata alam Posong, Embung Kledung, Sigandul View, Sibajag Green Canyon, hingga Hutan Pinus Sigrowong. Oh, banyak juga tempat wisata baru di Temanggung.
Dari yang hampir nol hingga berderet puluhan pilihan tempat wisata adalah suatu hal yang patut diacungi sepuluh jempol! Kabupaten yang berada di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing ini sudah berbenah.
Kamipun memutuskan untuk pergi ke Embung Kledung, Sibajag Green Canyon, lalu ke rumah paman saya.
Sepanjang jalan tidak hanya terlihat hutan dan sawah seperti biasanya, tetapi sudah banyak restoran dan kedai kopi di pinggir jalan. Wow! Sepertinya selain wisata, bisnis kopi di Temanggung juga berkembang.

Kopi Arabika Petarangan, Kledung
Lepas dari lokasi wisata, ternyata hawa kopi masih bersambung hingga ke Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung—kediaman paman saya.
Faktanya, justru disini adalah lokasi salah satu perkebunan kopi Temanggung yang merupakan hulu dari berbagai kedai, hingga diekspor ke mancanegara.

Dari segi jenisnya, Kopi Arabika adalah kopi yang dikembangkan di Petarangan. Mengapa? Karena kopi Arabika harus ditanam di ketinggian lebih dari 700 mdpl, cocok sekali dilakukan di wilayah ini.
Kebutuhan ekspor yang tinggi untuk kopi Arabika juga belum diimbangi dengan kemampuan produksi (di Indonesia masih unggul di kopi jenis Robusta). Hal ini menjadi kesempatan yang masih terbuka lebar sebab tidak banyak lahan kopi di Indonesia yang cocok untuk kopi jenis Arabika.
Uniknya, kopi Arabika di Petarangan yang terletak di antara Gunung Sindoro dan Sumbing ini ditanam sebagai tanaman tumpangsari—yaitu suatu sistem tanam di mana terdapat dua atau lebih jenis tanaman yang ditanam pada sebidang tanah yang sama.
Dengan menjadi tanaman tumpangsari sekaligus konsevasi, diharapkan tanaman kopi yang ditanam bisa menambah nilai ekonomi petani dan meminimalisir tingkat laju erosi.
Kualitas Kopi Arabika Petarangan
Walaupun sebagai tanaman tumpangsari, bukan berarti kopi yang dihasilkan tidak diperhatikan kualitasnya.
Kopi arabika Petarangan memiliki kualitas kopi yang tinggi dan diolah dengan standar pengolahan yang baik.
Upayapun terus dilakukan oleh para pelaku industri hulu, mulai dari petani sampai pengolah untuk menjaga kualitas dan konsistensi, serta menambah kapasitas kopi dari kabupaten Temanggung.
Hasilnya, kini kopi dari Petarangan Farm sudah diakui hingga mendapatkan sertifikat internasional. Luar biasa!

Butuh penggerak dan pelopor
Arabika Petarangan adalah brand Petarangan asli kopi arabika dari Petarangan Farm, Petarangan, Kecamatan Kledung, Temanggung yang dipelopori oleh Achmad Sofiyudin dan kawan-kawan.
Lokasi pertanian dan pengolahan kopi Petarangan ini adalah salah satu komunitas yang diberdayakan oleh program Desa Sejahtera Astra dan merupakan komitmen Astra untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di desa yang berfokus kepada Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di empat pilar, yaitu:
- Kesehatan
- Pendidikan
- Lingkungan
- Kewirausahaan
Pada bidang kewirausahaan, fokus Desa Sejahtera Astra adalah pengembangan program kewirausahaan berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal/unggulan.
Potensi lokal masyarakat tersebut dikembangkan melalui desa sejahtera berbasis klaster, yaitu:
- Kopi
- Agrikultur dan olahan
- Kelautan dan perikanan
- Wisata, kriya, dan budaya
Poin nomor satu, yaitu kopi, adalah potensi desa sejahtera yang dikembangkan untuk daerah Petarangan, Kledung, Temanggung.
Program ini dilakukan bersama-sama dengan kementerian, group dan Yayasan Astra, pemerintah kota/kabupaten, universitas, mitra komunitas, hingga startup.
Semoga kedepannya semakin banyak aksi nyata yang dilakukan masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak terkait untuk bersama mengembangkan desa-desa di Indonesia.
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply