Dengan merencanakan menu jauh-jauh hari, kamu bisa mengatur menu sesuai tujuan. Ingin lebih sehat, hemat waktu, hemat uang, atau ketiganya? Yuk, bersiap untuk mulai meal planning!?

Jump to:
Meal plan adalah..
Meal plan adalah kegiatan merencanakan makanan untuk satu periode ke depan.
Bisa satu minggu, dua minggu, satu bulan, dan seterusnya. Semua tergantung planning, akses ke abang sayur (beda antara tinggal di komplek dengan di apartemen), dan besarnya kulkas?
Soalnya semakin lama jangka waktu meal plan, semakin besar punya ruang penyimpanan yang dibutuhkan.
Meal plan vs meal prep
Meal plan adalah dimana kamu MERENCANAKAN makanan untuk periode tertentu.
Meal prep adalah dimana kamu MENYIAPKAN makanan untuk periode tertentu.
Bedanya adalah, meal prep itu kamu mempersiapkan makanan MATANG. Makanan tersebut kamu simpan di kulkas atau freezer, lalu tinggal dihangatkan/microwave kembali ketika akan dikonsumsi.
Contoh meal prep yang sudah biasa nenek moyang kita lakukan misalnya... masak rendang, kering tempe, kacang teri pedas... Ada lagi?
Sedangkan meal plan, kamu merencanakan. Bisa masaknya sekarang atau nanti. Yang penting sudah ada rencananya.
Bisa jadi kamu tipe-tipe yang ingin makanan lebih fresh atau kamu suka suatu sayuran yang ga bagus kalau dihangatkan. Mau ga mau harus dimasak saat mau dikonsumsi.
Yang penting untuk meal plan adalah sudah ada rencananya. Then, you are good to go!?
Manfaat meal plan
#1 Hemat uang
Kamu hanya membeli bahan baku yang 99% akan dikonsumsi. Juga mengurangi sampah yang tidak perlu akibat makanan yang terbuang.
Ingat, makanan termahal adalah makanan yang terbuang.
Selain itu, akan selalu ada makanan berarti menghindarkan kamu dari alasan beli makan di luar.
#2 Hemat waktu
Jangan salah, waktu yang kamu habiskan setiap harinya untuk: (1) berpikir mau masak apa + (2) perjalanan ke pasar / tukang sayur + (3) melakukan kegiatan yang bisa di-batching, bisa menghemat 1 jam lebih setiap harinya.
#3 Lebih sehat
Menghindarkan kamu dari jajan yang ga perlu atau beli makanan di pinggir jalan atau masak makanan instan.
Juga, dengan hemat uang, kamu bisa alokasikan budget kamu untuk makanan yang lebih sehat dan organik. Misalnya, beralih ke sayur organik dan ayam organik.
Cara memulai meal plan (my version)
#1 Lihat sisa bahan makanan di kulkas
Tengok adakah sisa makanan dari periode meal plan sebelumnya yang belum kamu masak. Utamakan masak ini terlebih dahulu.
#2 Buka referensi buku resep atau dari internet
Sejak membuat meal plan, masakan di rumah lebih bervariasi. Tidak cuma ayam goreng, sop bakso, dll yang itu-itu aja, tapi bisa divariasikan sedikit based on resep.
#3 Buat shopping list + belanja
Berdasarkan resep dan sisa bahan makanan yang masih ada
Mana yang bisa 'sekalian' dan mana yang beli dekat waktu masak. Bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan teman-temannya bisa dibeli sekali banyak. Misal, daun bawang, seledri, itu dibeli ga jauh sebelum masak.
#4 Masak
Terdiri dari..
- Buat bumbu dasar
- Batching aktivitas yang bisa disatukan
- Masak di hari H
#5 Makan
Hore!?

Bahan yang dibeli 1 bulan sekali dan yang dibeli 1 minggu sekali
Tidak semua makanan cocok untuk disimpan lama. Mungkin juga ada yang bisa disimpan lama, tapi perlu treatment khusus.
Yang bisa lebih dari 1 minggu biasanya adalah daging-dagingan, seperti daging sapi dan ayam. Beberapa sayuran juga tahan, seperti kol, timun, dan tomat. Untuk bumbu, bisa bawang merah, putih, bombay, dan yang lainnya yang cukup kering.
Untuk yang kurang dari 1 minggu itu buat aku yang pasti sayuran hijau. Sepertinya kalau udah ga fresh itu kurang sedap dimakannya--selain sudah agak layu dan kecokelatan. Juga untuk bahan seperti ikan, biasanya aku beli kalau mau dimasak aja. Preferensi pribadi sih kalau ini. Di pikiran aku, ikan agak gimana gitu kalau disimpan lama. Kecuali yang kering semacam tenggiri.
Batching
Karena aku tipe yang ga meal prep, alternatifnya adalah Batching.
Batching yang aku lakukan adalah dengan:
#1 Menyiapkan bumbu dasar
Umumnya ada bumbu dasar putih, kuning, dan merah. Aku pakai resepnya Bu Sisca Soewitomo (beli di gramed). Buat aku sih resepnya udah pas di buku itu.
Menyiapkan bumbu dasar itu bisa hemat: waktu untuk nyuci pisau dan talenan, piring kotor untuk nguleknya (cuma ngulek paling dua minggu sekali).
Mostly, yang paling penting itu hemat waktu saat hari H masaknya. Jadi waktu preparingnya bisa dihemat.
#2 Kupas yang bisa dikupas
Contoh, wortel, bawang-bawangan. Poinnya sih sama ya seperti #1. Jadi bisa manfaatin waktu saat senggang (atau disempat-sempatin). So, saat waktunya masak ga punya banyak waktu, kamu bisa siapkan makanan lebih cepat. Mostly tinggal tumis bumbunya dan ditambah yang tinggal cemplung.
Real talk dan pengalaman
Sebelum mulai, aku riset sedikit untuk menguatkan tekad mau mulai meal planning. Kalau aku dulu awalnya mau hemat waktu. Karena ada anak 3 dan juga kerjaan part-time, jadilah mesti pinter-pinter supaya tetap sehat, kenyang, dan hemat dengan waktu yang terbatas.
Tapiii... dengan meal planning bukan berarti kamu harus masak di rumah dan masak sendiri setiap hari. Kamu bisa 'merencanakan' untuk makan di luar atau beli di catering sebagai selingan atau kalau lagi tidak sempat (malas?) masak.
Ini sih terkait budget keseluruhan dan budget jajanan juga yaa..
Untungnya dengan meal plan ini, kamu bisa jajan dengan 'bebas' karena sudah 'berhemat' dan ada budget juga untuk itu.
Aku sendiri saat ini normalnya masak di rumah 3x seminggu--senin, rabu, dan jumat. Untuk sabtu dan minggu makan leftover atau makan di luar. Sekali-sekali sarapan lontong sayur boleh lah yaaa.. ?
Penutup
Untuk resources lebih lanjut, kamu bisa googling meal plan atau meal prep.
Bisa juga cari di toko buku untuk menu-menunya yang sesuai dengan preferensi kamu.
Besok, aku akan posting printable meal planner untuk mempermudah proses meal plan. Stay tuned!

Semoga bermanfaat!

Thanks so much for following along! Have a wonderful day!