Littlearsyi.com adalah self-hosted domain aku yang kelima. Kalau ga salah. Banyak ya? Hehe. Blog ini pun merupakan turunan dari blog gratis di wordpress.com sebelumnya. Nah, sebelum panjang lebar tentang membuat blog wordpress, mungkin ada yang bertanya kenapa sih perlu repot-repot bayar untuk blog disaat bisa buat yang gratisan?
Jump to:
Mengapa membuat blog berbayar?
PERTAMA, sebagai user di domain gratis, kita tidak punya hak atas konten kita dan kita tidak bisa memastikan entah sampai kapan yang gratisan itu akan tetap ada (dan updated).
Contoh: Friendster, Myspace, Livejournal.
Kalau kita pakai domain gratis (blablabla.wordpress.com), kita tidak punya pegangan janji sampai kapan blog kita akan tetap ada di wordpress/blogger/apapun. Bisa jadi banget kalau ada sesuatu, blog kita akan dihapus keberadaannya. Lebih parah lagi kalau belum sempet (atau belum pernah) backup apapun.
Kalau di domain berbayar, blog akan selalu ada selama kita mampu bayar.. Ya... setidaknya kita punya kendali atas itu haha
KEDUA, kita bebas mengambil untung dari blog kita tersebut
Jangan underestimate kemungkinan profit yang bisa diperoleh dari blog loh... Meskipun aku sendiri belum pernah merasakan yang juta-jutaan per bulan (hihi).
Dari pengalaman orang-orang yang sudah nge-blog profesional, keuntungannya tidak cuma bisa bikin balik modal atas biaya hosting, tapi juga biaya waktu yang kita habiskan dan malah bisa jadi full-time-income. Hebat ya?
Baca juga:
3 Alasan Mengapa Migrasi dari Blog Gratisan
Memang sih ada domain gratis yang bisa dipasang iklan (misalnya Google Adsense--curhat: my google ads account is currently disabled?), yaitu Blogger punyanya Google, tapi, tetap tidak bisa sebebas kalau domain berbayar karena biasanya ada persyaratan tertentu dari pengiklan.
Juga, dari banyak faktor-faktor lain yang mengakibatkan penghasilan dengan wordpress.com tidak maksimal.
KETIGA, plugins (semacam aplikasi) di domain berbayar lebih beragam dibanding domain gratis
Malah tidak ada sama sekali. Dulu di awal-awal tertarik dengan SEO, aku sempat bingung kenapa screenshoot di web tutorial berbeda dengan di dashboard wordpress aku sendiri. Usut punya usut ternyata karena aku pakai wordpress gratisan. ?
Plugins itu sendiri berguna banget untuk membantu kita dalam membuat artikel, mempercantik blog tanpa perlu tau coding, dan memaksimalkan fungsi blog kita.
Nah, tiga alasan itulah yang membuat aku pindah ke self-hosted domain. Satu lagi yang kerap ditakutkan bloggers yang ingin pindah dari domain gratis adalah cara menggunakan domain berbayar yang katanya lebih sulit dibanding domain gratis.
Benarkah? Buat aku sendiri, jawabannya adalah... YA! Hehe. Tapi jangan khawatir, semuanya bisa dipelajari kok.
Lebih sulit bagaimana? Jawabannya, karena untuk membuat blog wordpress berbayar itu perlu ada tahap daftar hosting dan domain dan install wordpress yang tak ada jika membuat domain gratis.
Hosting dan domain
Hmm.. sebentar.. hosting itu apa sih? Bedanya sama domain apa?
Singkatnya, hosting itu ibarat rumah buat seseorang (domain/blog) dan isi blog kita adalah isi rumahnya.
Nah, seseorang bisa aja kan pindah-pindah rumah?
Bisa juga rumahnya sama tapi yang menempati berbeda-beda? Identitas blog kita adalah domain. So, pindah rumah lebih gampang dibanding pindah domain--meskipun dua-duanya sama-sama harus mindahin isi rumah.
Bedanya, kalau domain yang berubah, identitas kita dalam bentuk link, misalnya, bisa jadi ga bisa lagi alias jadi broken link.
Tapi, tenang aja.. kesulitan itu hanya di awal kok.. Namanya juga belum terbiasa ya.
Enaknya, domain/hosting berbayar itu mereka punya customer service yang oke dibanding gratisan yang mungkin hanya punya forum. Jadi, kalau ada masalah apapun bisa kirim email atau bahkan ada yang menawarkan customer service dalam bentuk chat dan telepon--jadi bisa dapat jawaban real time. Hebat kan?
Oke, jadi bagaimana sih cara membuat blog wordpress.org?
8 Langkah Membuat Blog WordPress.org (Self-Hosted)
Langkah 1: Tentukan Nama Domain
Pertama-tama kita harus punya domain atau terpikir satu nama domain karena biasanya setiap pembelian paket hosting tahunan dapat bonus gratis domain.
Lumayan hemat 150.000
Langkah 2: Tentukan dan Beli Blog Hosting
Buat blog ini, aku self-hosted di Bluehost, sedangkan di blog yang lain, aku pakai Dewaweb. Ada beberapa alasan aku pakai Bluehost untuk hosting saat ini. Salah satunya adalah karena banyak tutorialnya di internet ?
Untuk pembayaran hosting di Bluehost harus menggunakan kartu kredit atau Paypal. Sedangkan di hosting lokal bisa pakai transfer bank.
Langkah 4: Install WordPress
Dari dashboard Bluehost, kita bisa pilih WordPress sebagai platform kita. Sebenarnya sih ada juga yang lain, tapi karena wordpress paling banyak digunakan di dunia, jadi aku pakai ini dan ga terlalu tau juga tentang yang lain ?
Langkah 5: Pilih Tema
Di luar kecantikan dan keindahan sebuah blog, yang paling inti dari themes yang kita pilih adalah apakah tema tersebut mobile responsive dan telah menggunakan html5.
Hal ini penting karena website yang tidak mobile-friendly tidak dilirik oleh Google.
Update 17 Februari 2020: Saat ini aku menggunakan tema Cravings Pro dari Feast Themes Co. yang merupakan child theme dari Genesis Framework. Setelah sebelumnya ganti banyak tema. Mulai dari yang gratis, beli di Etsy, dan akhirnya pakai Genesis juga.
Langkah 6: Atur Widgets dan Plugins
Widgets dan plugins ini akan dibahas di artikel lain, tapi, yang penting adalah.. widgets berguna untuk first looks blog kita, jadi aturlah sebaik-baiknya.
Yang penting untuk dimasukkan ke widgets di sidebar adalah
- Profil singkat penulis + foto
- Search
- Recent posts
- Kategori
- Arsip
Sedangkan plugins, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penting untuk kenyamanan kita sendiri, selain keindahan blog. Plugins penting yang perlu dimasukkan adalah
- Yoast SEO
- Akismet
- Insert Headers and Footers
- Lazy Load
- WP Super Cache
Update 17 Februari 2020: Saat ini plugins yang aktif di blog ini ada 22 ?
Langkah 7: Buat Komponen 'Wajib' yang Harus Ada di Blog
Ada beberapa halaman yang mesti kita buat sebelum me-launching blog:
- About me
- Disclosure and Privacy Policy
Selain itu, lebih baik lagi kalau langsung daftar Google Analytics dan Google Search Console yang amat sangat penting untuk memperolah data trafik blog kita.
Langkah 8: Publish artikel and you're ready to go!
Sebelum semangat untuk publish artikel pertama, dari tulisan-tulisan yang pernah aku baca, penting untuk membuat 'tabungan' artikel terlebih dahulu. Untuk jaga-jaga jika ada gangguan di-schedule kita.
Mempublikasi artikel dengan rutin itu bagus untuk SEO. Dibanding seminggu ini kamu posting tiap hari, minggu kedua tidak posting sama sekali, minggu ketiga posting lagi, dst, lebih baik dirutinkan jadi seminggu 2-3x.
Update 17 Februari 2020: Di Februari ini aku rencana posting 5x seminggu. Artikel tabungan yang sudah disiapkan ada dua.
Nah, cukup jelas tidak ya cara membuat blog wordpress.org ini?
Semoga bermanfaat!
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
roezd9 says
artikel yang sangat bermanfaat
salam kenal admin
Soraya Ahda says
Salam kenal juga 😀