Selama menjadi ibu-ibu pasti sudah ga asing deh dengan komentar seperti ini: “Eh, anak kamu kok makin kurus?”, atau “Ga dikasih makan ya, segini-gini aja badannya.. stunting nih”, atau yang lebih nyebelin lagi kalau sudah membandingkan sama saudaranya “Kakak (/adik) nya gemuk, kok adik (/kakak) nya kurus banget sihh” atau “Kakaknya kurus banget, ntar kebalap loh sama adiknya...”
Tapi.. sebagai emak-emak masa kini, kita ga boleh langsung down ya mak. Kalau kata Prof. Rini, stunting itu seringkali disalahartikan dan bahkan bisa jadi bukan anak kita yang kerdil, tapi pembandingnya yang obesitas. Hihi. Kuncinya satu, harus tahu ilmunya.
Jump to:
Tentang Stunting
Di hari kamis lalu, aku menghadiri seminar online berjudul “Cegah Stunting dan Dampak Negatifnya terhadap Perkembangan Otak dan Pertumbuhan Fisik Anak Prima dengan 9AAE dan DHA 4x” yang diselenggarakan oleh Akademi Keluarga Prima, FrisianFlag, dan Indomaret dengan narasumber:
- Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia.
- Prof. DR. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang
- Pratiwi Rosani, Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia.
- Baim Wong dan Paula Verhoeven, Public Figure
- Purwanto Wahyudi, Senior Manager Marketing Microeconomics Indomaret
Dari seminar ini aku jadi tahu fakta-fakta tentang stunting dan ternyata banyak sekali salah kaprah tentang istilah tersebut. Mulai dari definisi hingga dampak negatifnya.
Yuk, simak informasi lengkap tentang Stunting beserta cara pencegahannya di bawah ini.
Apa itu Stunting
Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama (kronis) terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Stunting yang tidak dideteksi sejak dini akan memberikan dampak buruk terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, yaitu terjadinya gagal tumbuh ditunjukkan dengan tinggi badan pendek dan perkembangan intelektual yang terhambat.
Tinggi badan biasanya menjadi indikator paling mudah untuk melihat kasus stunting. Caranya adalah dengan membandingkan perkembangan tinggi badan anak dengan kurva standar dari WHO. Ini yang perlu diingat, Mom, kita membandingkan tinggi anak dengan tinggi standar, bukan berdasarkan tinggi anak lain.
Dalam jangka panjang, stunting dapat menimbulkan dampak berupa gangguan metabolik yang meningkatkan risiko obesitas, diabetes, stroke, dan jantung.
Kondisi Gizi Anak di Indonesia
Terjadi penurunan prevalensi stunting di Indonesia sejak tahun 2019, namun angka penurunan ini masih jauh dari angka yang ditargetkan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024, yakni sebesar 14%.
Persoalan stunting di Indonesia masih menjadi tantangan melihat angka stunting 30,8 persen pada Riskesdas 2018 dan kemudian sedikit menurun menjadi 27,7 persen pada tahun 2019 berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI).
“Status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Pola makan bergizi seimbang perlu diterapkan agar dapat mempengaruhi status gizi anak secara positif. Gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan tubuh,” ujar Dokter Spesialis Anak Pakar Tumbuh Kembang Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K).
Memutus mata rantai stunting
Grafik di atas menunjukkan mata rantai kasus stunting. Aku baru tahu dari seminar ini kalau ternyata stunting itu bukan seperti penyakit biasa, tetapi dapat berkelanjutan dan menyebabkan generasi selanjutnya turut mengalami stunting.
Anak yang terlahir dengan gizi kurang akan tumbuh menjadi remaja dengan status gizi kurang dan berpotensi kembali melahirkan anak dengan kondisi gizi kurang.
Prof. Rini menyebutkan kalau mata rantai ini lah yang mesti kita putus dengan berbagai macam upaya, dibutuhkan sosialisasi dan edukasi. Akan tetapi, perubahan perilaku tidak terjadi secara instan, perlu waktu, kesabaran dan peningkatan literasi agar masyarakat paham penting kecukupan gizi dalam upaya mencetak generasi Indonesia yang unggul di masa mendatang.
Penyebab stunting
1. Asupan gizi kurang dan Infeksi
Asupan makanan yang kurang protein menyebabkan pertumbuhan terhambat. Selain itu, infeksi kronis, yaitu infeksi ringan tetapi terus menerus.
Berdasarkan penelitian Semba dkk, 2016, kekurangan asupan protein pada anak, khususnya terkait dengan kurangnya 9 asam amino esensial (9 AAE), yaitu tryptophan, esoleucine, leucine, valine, methionine, threonine, histidine, phenylalanine, dan lysine.
Kandungan 9AAE sangat penting karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri dan harus dipenuhi dari sumber protein hewani seperti daging, ikan, ayam, telur atau susu. Menurut studi yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information, anak-anak yang kekurangan satu jenis 9AAE akan menurunkan potensi tinggi badan, bahkan hingga 50% apabila keseluruhan 9AAE tidak terpenuhi. Tanpa 9AAE yang lengkap, penyerapan nutrisi prima lainnya tidak akan maksimal.
Hal ini berarti bahwa kekurangan 9AAE sangat berpengaruh bagi pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak dan dapat meningkatkan risiko stunting.
2. Masalah di masa kehamilan
Apabila nutrisi semasa kehamilan buruk, anak sudah mengalami hambatan pertumbuhan sejak dalam kandungan. Makanya, kita tidak boleh meremehkan gizi buruk di masa kehamilan. Memeriksakan kandungan ke dokter sebulan sekali bisa menjadi usaha kita untuk memantau kondisi janin. Jangan lupa juga mengonsumsi vitamin dan gizi lengkap selama kehamilan.
3. Masalah psikososial
Stres dan perubahan hormon ketika hamil bisa berdampak langsung kepada janin. Stres menyebabkan perkembangan janin terhambat dan mengurangi pertumbuhannya.
Cara mencegah stunting sejak dini
1. Penuhi kebutuhan gizi semenjak kehamilan
Perkembangan bayi dimulai semenjak dalam kandungan. Kebutuhan gizi ibu hamil, mulai dari protein, karbohidrat, kalsium, folat, zat besi, hingga vitamin, harus dipenuhi sebaik-baiknya.
Rajin kontrol ke dokter atau bidan, minimal sebulan sekali, merupakan langkah yang baik untuk memantau kecukupan gizi janin. Apabila ada masalah, seperti mual terus menerus, bisa dikonsultasikan ke dokter untuk diberikan alternatif semisal konsumsi vitamin dan susu.
2. Asupan yang lengkap sesuai usia anak
Public figure sekaligus orang tua dari dua anak yang menjadi narasumber, yaitu Baim Wong dan Paula Verhoeven menyatakan, “Sebagai orang tua kami ingin memberikan yang terbaik baik Kiano yang kini berusia 2 tahun. Di 1.000 hari pertama kehidupannya, kami ingin memastikan pertumbuhan otak dan tumbuh kembangnya berlangsung optimal. Untuk itu kami memilih susu pertumbuhan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® dengan formula 9AAE dan DHA 4X Lebih Tinggi. Kombinasi nutrisi primanya yang lengkap dan jumlah yang lebih tinggi berperan penting dalam tumbuh kembang Kiano. Semoga Kiano menjadi anak yang sehat dan terhindar dari stunting, serta menjadi anak cerdas dan kreatif mencari jalan keluar sebuah masalah.”
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Prof. Rini di awal acara, yakni protein 9 asam amino esensial adalah kunci untuk mencegah kasus stunting.
Frisian Flag Indonesia terus berinovasi menghadirkan produk susu berkualitas dan terjangkau, “Wujud dari inovasi tersebut adalah kehadiran produk susu pertumbuhan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® yang mengandung formula yang lebih lengkap dan jumlah yang lebih banyak, yaitu 9AAE yang merupakan kandungan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya, DHA 4X Lebih Tinggi, serta Omega 3, Omega 6, Minyak Ikan, Tinggi Protein, lebih dari 14 vitamin, dan 9 mineral. Kombinasi kandungan prima ini mampu memaksimalkan perkembangan otak dan tumbuh kembang yang dibutuhkan anak di 1000 hari pertama kehidupannya,” ujar Category Marketing Manager PT Frisian Flag Indonesia, Pratiwi Rosani.
3. Pengetahuan orang tua yang baik
Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan jika suatu bangsa ingin maju maka anak-anak harus tumbuh dengan gizi yang tepat. Orang tua bertanggung jawab menyiapkan asupan bergizi untuk dikonsumsi anak-anaknya. Untuk itu orang tua harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kualitas dan kuantitas makanan yang perlu dikonsumsi dan memahami pola makan bergizi seimbang untuk diterapkan kepada anak-anak.
”Frisian Flag Indonesia terus melakukan sosialisasi dan edukasi, dan akan terus mendampingi orang tua menuju perubahan perilaku pemahaman gizi yang lebih baik. Literasi gizi diperlukan agar orang tua semakin paham tentang pentingnya kecukupan gizi dalam membangun generasi Indonesia yang unggul,” tambah Pratiwi.
Sehubungan dengan edukasi kepada orang tua tentang literasi gizi dan memanfaatkan teknologi digital dalam mengoptimalkan sosialisasi, Frisian Flag Indonesia memperkenalkan program posyandu dalam platform online dan offline. Platform posyandu online yang digagas FFI bernama Akademi Keluarga Prima yang merupakan pengembangan fitur dari website https://www.ibudanbalita.com/. Disini orang tua mendapat kemudahan memonitor secara mandiri tumbuh kembang anak.
Fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan orang tua di Akademi Keluarga Prima antara lain:
● Rapor Tumbuh Kembang Prima, adalah fitur posyandu online yang dapat memantau progress tumbuh kembang anak sesuai dengan grafik pertumbuhan WHO dan CDC yang juga menjadi referensi nasional.
● Parenting Style Test, adalah fitur untuk mengetahui pola asuh orang tua yang sesuai dengan karakter anak sehingga tumbuh kembangnya dapat maksimal.
● EmoMeter, adalah fitur untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kecerdasan sosial dan emosional anak (Social Emotional Learning) yang dapat mempengaruhi kesuksesannya di masa depan.
4. Rutin memantau perkembangan anak
Frisian Flag Indonesia bantu orang tua pantau tumbuh kembang anak untuk pastikan anak terbebas dari stunting dan tumbuh sesuai Kartu Menuju Sehat
Di fitur Akademi Keluarga Prima juga sudah terdapat fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima, yaitu fitur posyandu online untuk memantau perkembangan tumbuh kembang anak susuai dengan grafik pertumbuhan WHO dan CDC.
Untuk platform offline, Frisian Flag Indonesia mendukung program Primanutri Posyandu yang pelaksanaanya bermitra dan dijalankan oleh Indomaret. Marketing Microeconomics Project Executive Indomaret, Purwanto Wahyudi mengapresiasi dukungan Frisian Flag Indonesia dalam pelaksanaan Primanutri Posyandu, “Kami sangat senang program ini menyediakan akses kesehatan yang lebih baik kepada Ibu, anak dan Lansia dan mengedukasi orang tua agar bisa mengoptimalkan kesehatan keluarga, perkembangan kognitif, dan tumbuh kembang anak.” Kegiatan Primanutri Posyandu akan dimulai pada bulan Maret 2022 dan berlangsung sepanjang tahun 2022, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan ibu, anak dan lansia, penyuluhan kesehatan penyediaan, serta penyediaan makanan dan minuman bergizi di 20 lokasi di 20 kota yang ditargetkan akan diikuti oleh 3.000 peserta.
South-East Asia Nutrition Surveys (SEANUTS)
Isu stunting menjadi perhatian khusus Frisian Flag Indonesia dan induk perusahaannya FrieslandCampina. Tahun 2010 FrieslandCampina telah memulai survei untuk mengetahui status gizi anak-anak di beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Bapak Andrew F. Saputro, selaku Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, mengemukakan keseriusan FrieslandCampina dan Frisian Flag Indonesia mendalami isu stunting dan membantu pemerintah Indonesia melalui South-East Asia Nutrition Surveys (SEANUTS), yakni studi lapangan yang mempelajari status gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam.
SEANUTS bertujuan memberikan wawasan tentang status kesehatan anak dengan mengukur asupan makanan, kebiasaan makan, status gizi, pertumbuhan, komposisi tubuh, aktivitas fisik, serta perkembangan dan kinerja kognitif. “Hasil temuan SEANUTS kami manfaatkan untuk membuat program-program kerja yang mendukung perbaikan gizi dan mencegah stunting pada anak-anak Indonesia, termasuk menyediakan produk-produk susu yang berkualitas tinggi. Melalui produk susu pertumbuhan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® yang mengandung 9AAE dan DHA 4X Lebih Tinggi, yang merupakan kandungan tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis di kelasnya untuk memastikan anak-anak tumbuh kuat dan tinggi, berkembang kemampuan kognitif menjadi anak yang kreatif dalam memecahkan masalah.”
FrieslandCampina, induk perusahaan PT Frisian Flag Indonesia memprakarsai South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) yang merupakan studi gizi bercakupan luas yang dilakukan di beberapa negara di Asia Tenggara. SEANUTS bertujuan untuk memberikan wawasan tentang status kesehatan anak dengan mengukur asupan makanan, kebiasaan makan, status gizi, pertumbuhan, komposisi tubuh, aktivitas fisik, serta perkembangan dan kinerja kognitif.
Kesimpulan
Kehadiran susu pertumbuhan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO®, Akademi Keluarga Prima, dan Posyandu Primanutri adalah langkah Frisian Flag Indonesia mewujudkan komitmen menjadi mitra bagi para orang tua untuk membangun generasi yang kuat dan tinggi, cerdas, dan bebas stunting,
“Kami ingin berkontribusi membangun generasi masa depan Indonesia dengan menyediakan produk susu berkualitas tinggi, menyediakan ruang bagi orang tua dan anak-anak untuk belajar tentang asupan bergizi, dan menggalang kemitraan yang positif dengan berbagai kalangan masyarakat, tujuannya adalah untuk membangun keluarga Indonesia yang kuat.”
Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia
Tahun ini, memasuki usia yang ke 100 tahun, FRISIAN FLAG® mengajak keluarga Indonesia untuk #MelajuKuatBersama sesuai dengan peranan dan keahlian masing-masing dalam upaya peningkatan status dan pemenuhan gizi keluarga Indonesia, senada dengan visi perusahaan "Nourishing by Nature" untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras.
Terdapat 9 nutrisi pada FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® 1+ Vanilla & Honey, yang lebih tinggi dibandingkan FRISIAN FLAG® Jelajah 123. Dan FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® 3+ Vanilla & Honey memiliki kandungan DHA 4x lebih tinggi dibandingkan FRISIAN FLAG® Karya 456
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Myra (Keke Naima) says
Anak saya yang bungsu termasuk kurus. Biasanya saya akan jawab kalau bundanya juga dulu kurus. Udah punya anak dua aja baru gemuk hihihi. Tapi, ya, meskipun begitu saya tetap perhatikan gizinya. Jangan sampai kurus karena stunting.
Helena says
aku termasuk yang baper kalau urusan membandingkan anak. Soalnya anakku itu termasuk yang kurus, mbak, jadi rutin aku track TB BB-nya supaya meyakinkan diriku bahwa ia baik-baik saja. Sudah pernah tanya ke dokter juga, katanya kurva masih OK.
Bisa pakai kurva WHO di Akademi Keluarga Prima untuk pantau tumbuh kembang anak.
Gita Siwi says
Kalau dengar kata Stunting langsung ngilu, maklum sebagai ibu jadi ingat dulu bagaimana kita harus mempersiapkan segala sesuatunya saat kehamilan, karena meleng sedikit aja pada asupan yg kurang, dampaknya langsung pada janin yang kita kandung ya. Semoga makin banyak yang aware dengan masalah ini
Dewi Puspa says
Sedih melihat angka stunting di Indonesia penurunannya masih belum mencapai target. Kasihan anak-anak yang stunting terutama yang karena pengetahuan orang tuanya kurang. Moga-moga makin banyak orang tua yang rajin ke Posyandu dan mendapat literasi cukup tentang tumbuh kemban anak. Salam hangat kak @depus
Tri Sapta Mw says
Anak saya biasanya waktu balita kurus-kurus. Melejitnya biasanya kalau sudah kelas 4-5 SD.
Kenapa bisa begitu ya. Apa kalau mereka sudah mau makan sayuran daya serap pencernaannya jadi lebih bagus. Mereka semua suka minum susu.
Dennise Sihombing says
Senangnya mom's sekarang tinggal klik saja Akademi Keluarga Prima dari Frisian Flag bisa konsultasi tentang tumbuh kembang si buah hati. Sayang sekali jika tidak dimanfaatkan. Zaman saya dulu harus antri ke pos yandu
hallowulandari says
kondisi stres si ibu ternyata juga mempengaruhi kondisi janin dan kesehatannya ya, duh ga boleh stres stres ya kalau hamil, plus harus cukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya juga
Fenni Bungsu says
Ilmu nih buat daku sebagai calon orangtua, biar besok berkeluarga kemudian hamil udah punya ilmunya saat 1000 HPK, sehingga dapat cegah hal-hal yang terkait permasalahan gizi sejak dini
Nurul Dwi Larasati says
Setuju banget kalau kita harus segera mutusin rantai stunting ini. Nggak bakal ada habisnya kalau nggak dicari akar masalahnya. Aku pun pantau terus kesehatan anak-anakku.
Hida says
stunting tuh masih jadi problem di negara kita ya, apalagi pandemi ini malah meningkat nih angka stuntingnya. duh sedih jadinya, peran orangtua emang penting sih biar anak-anak terhindar dari stunting dan gizi buruk.
Erin says
Wah baru tahu ada posyandu online. Orang tua jadi bisa pantau langsung pertumbuhan anak ya. Jadi bisa tahu apakah anak normal atau mengalami gejala stunting maupun obesitas.