Mulai periode budget November ini mau coba budget ketat, mungkin bisa dibilang no-spend-month.
Jump to:
- 1 | Download dan print halaman kedua dari pdf
- 2 | Tulis Pengeluaran Pasti
- 3 | Tulis Pengeluaran Rutin
- 4 | Budget Lain-Lain
- 5 | Cadangan overbudget
- 6 | Perkiraan yang bisa ditabung
- 7 | Hitung tabungan jangka panjang
- 8 | Catat pengeluaran harian di lembar ketiga
- 9 | Remember: Personal finance is 80% behaviour and (just) 20% head knowledge
Ada lebih dari satu alasan mengapa mulai berhemat.
- Pandemi. Syukur masih kerja disaat banyak pengurangan pegawai. Cuma, nominal penghasilan bulanan berkurang karena perusahaan (dimana-mana) pun sedang super berhemat.
- Tiap bulan selama pandemi hampir tidak ada sisa untuk tabungan.
- Ada rencana keuangan besar di masa yang akan datang, seperti beli rumah, mobil, retirement, dll.
- Dann yang paling penting adalah pengeluaran masih bisa ditekan. Masih banyak yang bisa dikurang. Saat review bulanan, lihat total pengeluaran untuk makanan sampai 1 juta lebih per bulan sepertinya masih banget bisa ditekan. Apalagi ada pengeluaran-pengeluaran lain yang tidak penting. Pengeluaran yang I CAN live without.
Nah, langsung saja, berikut ini plan untuk no-spend-month.
1 | Download dan print halaman kedua dari pdf
Download disini untuk pdf Budget Tracker.
Khusus untuk penghematan paling hemat ini aku tulis manual, tidak seperti biasanya (di excel), supaya lebih berasa nge-budgetnya.
2 | Tulis Pengeluaran Pasti
Pengeluaran Pasti adalah pengeluaran yang pasti ada dan nominalnya tetap, tidak ada perubahan sama sekali.
Untuk keluargaku contohnya:
- Cicilan rumah
- Bayaran sekolah anak
- TV kabel dan internet
- Iuran komplek
- ART
Tulis nominalnya, kemudian ditotal.
3 | Tulis Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin adalah pengeluaran yang pasti ada setiap bulan, tetapi nominalnya tidak tetap.
Nominal yang ditulispun benar-benar nominal basic yang kira-kira bisa dilakukan. Bulan pertama bisa dikira semampunya (kalau aku sekitar 30-50% dari realita beberapa bulan sebelumnya---kecuali zakat dan sembako kantor kali ya, ga beda jauh). Untuk bulan kedua bisa diprediksi dari bulan pertama.
Contoh:
- Zakat
- Infaq
- Listrik
- Grocery
- Belanja rutin
- Sembako kantor
- Transportasi
- Snack jajanan
- Lain-lain
4 | Budget Lain-Lain
Kalau sudah bisa diperkirakan ada biaya-biaya di luar yang basic, seperti ulang tahun, jalan-jalan, dimasukkan ke budget lain-lain.
5 | Cadangan overbudget
Pengalaman, biasanya ada aja yang di luar budget. Tapi ini lebih ke hal-hal yang di luar kemampuan, seperti harga makanan naik yang di luar jangkauan.
Boleh juga sih sebagai bantalan perkiraan semi realistis haha.
6 | Perkiraan yang bisa ditabung
Setelah semua pengeluaran di total, tulis penghasilan awal bulan di kolom yang disediakan.
Kurangi, lalu dapat deh berapa yang bisa ditabung.
Kalau jumlahnya dirasa kurang, bisa dilihat lagi budget apa yang bisa ditekan.
7 | Hitung tabungan jangka panjang
Supaya lebih semangat, sekaligus dihitung berapa tabungan dalam kurun 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun ke depan apabila kita sukses menabung sesuai budget.
8 | Catat pengeluaran harian di lembar ketiga
Print lembar ketiga sesuai jumlah budget "Pengeluaran Rutin".
Catat tanggal, rincian, nominal, dan sisa budget di tabel yang sudah disediakan.
9 | Remember: Personal finance is 80% behaviour and (just) 20% head knowledge
Jadi, yang lebih sulit adalah mengendalikan emosi sehari-hari supaya tidak:
- Belanja impulsif
- Lupa catat pengeluaran
- Terburu-buru mengambil keputusan
- Lupa kepada tujuan keuangan jangka panjang.
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Leave a Reply