Flow pengaturan keuangan keluarga di artikel beberapa hari yang lalu mungkin terkesan ribet meskipun judulnya 'sederhana'. Hehe. Tapi kalau kamu paham prinsipnya, akan lebih mudah pula untuk memahaminya. Dan kamu bahkan bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan pribadi kamu. Because everybody is different!
5 Prinsip Akuntansi untuk Keuangan Keluarga
1. Biaya historis
Biaya historis adalah biaya yang sesungguhnya terjadi. Andaikata kamu sebelumnya memperkirakan beban listrik bulan Mei adalah Rp300.000, tapi kenyataannya hanya sebesar Rp250.000, yang harus kamu catat adalah yang Rp250.000.
2. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui pada saat terjadinya. Misalnya kamu sudah menyelesaikan 10 tulisan di bulan April ini, tapi baru dibayar 4 tulisan. Kamu tetap harus mencatat pendapatan atas 10 tulisan, bukan 4.
3. Matching principle
Prinsip dimana kamu mencatat beban di periode yang sama pendapatannya diperoleh. Misalnya kamu ngeprint 100 lembar naskah pada bulan April yang baru akan diberikan ke penerbit pada bulan Mei untuk mendapat upah. Biaya untuk print 100 lembar naskah itu baru diakui saat bulan Mei.
4. Consistency principle
Apapun prinsip yang kamu terapkan di bulan ini harus sama seperti di bulan kemarin, bulan depan harus sama seperti bulan ini, dan seterusnya. Gunanya supaya laporan keuangan kita ga bias dan lebih tepat jika dianalisis.
5. Full disclosure principle
Intinya sih semuanya harus diungkapkan, baik yang berupa transaksi keuangan maupun non keuangan yang mempengaruhi transaksi keuangan. Biasanya dibuat dalam bentuk laporan terpisah yang biasa disebut Catatan Atas Laporan Keuangan.
Prinsip lain (buatan sendiri 😛 )..
a. Keluarga sebagai Entitas Terpisah
Mungkin kamu merasa kalau uang kamu adalah uang keluarga dan uang keluarga adalah uang kamu. Sst.. tapi itu akan merasa budget seolah-olah lebih banyak daripada yang seharusnya. Nah, sekarang mulai deh pisahkan antara kebutuhan pribadi dengan kebutuhan keluarga.
b. Berbasis accrual campur cash
Apa sih accrual itu? Accrual adalah pengakuan pendapatan dan beban saat seharusnya terjadi, bukan saat diterima atau dikeluarkan kasnya.
c. Nominal yang tak terlalu besar bisa diabaikan
Misalnya biaya administrasi. Tapi kalau kamu melakukan transaksi perbankan harian, biaya administrasi mesti dimasukkan ke perhitungan karena totalnya akan besar.
d. Double entry
Ini yang ga saya jabarkan di penjelasan pengaturan keuangan rumah tangga yang lalu. Pada umumnya memang pencatatan keuangan untuk rumah tangga dibuat sesimpel mungkin, yang penting bisa terlihat berapa sih plus atau minus pada periode tertentu. Karena kebetulan background saya akuntansi, hehe, jadi kurang merasa puas dengan sistem seperti itu. Akhirnya saya buat seperti jurnal perusahaan dan ga begitu sulit, kok!
Nah, gimana, ribet ga? Hehe. Kalau bingung itu di awalnya aja kok.. Kalau semakin kesini semakin mudah. Percaya deh! 😀
Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Indonesia Banking School says
Terima kasih atas ilmu tentang : 5 Prinsip Akuntansi untuk Keuangan Keluarga.
semoga selalu up to date dan sukses terus.