Pertama kali tahu istilah "sinking fund" adalah saat masih jadi mahasiswa akuntansi. Sinking fund digunakan sebagai dana yang disisihkan untuk pengeluaran tertentu di masa depan--bisa untuk pembayaran utang atau pembelian aset.

Jump to:
Apa itu Sinking Fund
Sinking fund is a strategic way to save money by setting aside a little bit each month.
everydollar.com

Sinking fund adalah penyisihan sejumlah dana untuk suatu pengeluaran di masa depan.
Ada hal-hal tertentu yang sebenarnya sudah kita tahu akan terjadi atau mungkin terjadi. Dengan jumlah yang lumayan besar. Kalau aku pribadi, jika nominalnya lebih besar dari Rp1.000.000 akan kusisihkan dari jauh-jauh hari.
Manfaat Penyisihan dengan Sinking Fund
Kita sudah paham manfaat sinking fund adalah untuk tabungan yang pengeluarannya sudah diprediksi dan dalam nominal besar. Sudah bisa diprediksi itu bisa jadi:
- Hampir pasti terjadi (bayar sekolah, premi asuransi, dll)
- Direncanakan akan terjadi (travel, haji, dll.)
- Mungkin terjadi (perbaikan kendaraan, kerusakan rumah, dll.)
- Tidak terduga (Murphy's law--if it can go wrong, it will)

Manfaat kita sudah memiliki sinking fund adalah:
- Mencegah daripada berutang-- terutama untuk yang "mungkin terjadi", seperti dana pengobatan.
- Mencegah terganggunya cashflow di bulan berjalan--karena jumlahnya signifikan terhadap pendapatan.
- Mencegah dari batal melakukan aktifitas yang sudah direncanakan--misal travel, sekolah di tempat yang diinginkan, dll.
Dengan adanya sinking fund, kita bisa...

Dave Ramsey says, "Your most powerful wealth building tool is your income."
Dengan menyiapkan sinking fund, kita bisa:
- Menggunakan tabungan sendiri untuk semua pengeluaran, tak perlu berutang.
- Tidak merasa bersalah membeli barang-barang mahal (karena semua already under budget)
- Sudah bersiap untuk pengeluaran yang tidak terduga.

In a simpler words..

Bayangkan seperti ini:
Dengan adanya tabungan sinking fund, fun purchases will actually be fun and frustating expenses will be no big deal.
Nah!
(again, it is DR quotes..)
Contoh Pengeluaran dengan Sinking Fund
Let's talk a bit practical..
Apa sih pengeluaran yang bisa kita persiapkan dengan sinking fund?
Kita bisa kasih batasan berapa nominal yang jika langsung dikeluarkan di saat terjadi akan mengganggu cashflow di bulan tersebut.
Buatku jumlahnya adalah Rp1.000.000. Buat setiap orang mungkin berbeda.

Beberapa contoh pengeluaran dengan sinking fund:
- DP rumah
- Beli mobil
- Travel
- Premi asuransi
- Travel lagi (hahaha)
- Servis kendaraan
- Hari raya (idul fitri/idul adha/dll)
- Uang pangkal/daftar ulang sekolah anak
- Renov rumah
- Biaya pernikahan anak (>20 tahun lagi)
- Biaya kuliah anak
- Atau bisa diganti sebagai dari kita untuk anak (free to use untuk apa)
Trik mengumpulkan
Ini beberapa trik yang kulakukan perihal sinking fund untuk maximize profit (bagi hasil dari bank) dan yang penting supaya uangnya kekumpul + ga dipakai untuk yang lain-lain.

- Jangka pendek (1-5 tahun) menggunakan tabungan berencana. Dipotong otomatis dari rekening bank utama ke rekening tabungan. Bagi hasil tabungan berencana lebih besar dibanding tabungan biasa.
- Jangka panjang (>5 tahun) menggunakan mutual fund. Bisa juga dipotong otomatis dari rekening bank. Pendapatannya bisa jadi lebih tinggi dibanding tabungan berencana, tetapi fluktuatif. High risk high return.
- Jika menerima pendapatan besar (misal thr, bonus tahunan, atau warisan), LANGSUNG dibuatkan rekening untuk masing-masing fund. Untuk bonus tahunan aku biasanya alokasikan untuk daftar ulang sekolah, premi asuransi, dan travel. Untuk thr aku alokasikan untuk qurban.
- Kalau kamu orangnya disiplin bisa aja sih digabung jadi satu untuk lebih maximize profit dan mengurangi admin. Tapi kalau kurang disiplin like me, lebih baik di rekening berbeda.
Aplikasi step-by-step


Thanks so much for following along! Have a wonderful day!
Elsa Lubis says
halo mbak, bersyukur sekali sudah melakukan sinking fund sejak dulu, dan lbh mindfull terhadap uang karena tau banyak tujuan keuangan yg harus dicapai haha
Fanny_dcatqueen says
Aku nyisihin sinking fund udah dari dulu juga mba. Dan itu bergunaaaa banget utk keperluan 2 di masa depan yg kdg jumlahnya gede. Kalo di aku itu misalnya uang traveling, uang pajak mobil, premi asuransi 6 bulanan, dan kurban.
Aku slalu sisihin 10 jtan hanya utk sinking fund. Tp dari 10 JT itu aku bagi2 juga penempatannya, ga cuma di 1 saving. Kayak yg mba bilang, kalo JK panjang, itu taro di obligasi, Reksadana, ato Logam Mulia kalo aku. Tp yg jk pendek aku LBH suka taro di peer to peer lending,tp dgn catatan aku slalu pilih yg level peminjamnya minimal B+ , jd resikonya kecil. Tp ttp aja P2P lending rate-nya slalu LBH tinggi dr depo kan :D.jd masih nguntungin buatku.
Kalo ga dgn cara gini, bisa dibilang aku bakal kelabakan sih , secara keperluan di masa depan jujurnya gede2 :D. Blm lagi asuransi yg paling berasa nominal preminya :D. Jd kalo ga dipersiapkan di awal, ibaratnya gaji mah abis utk bayar itu semua di bulan itu. Krn aku jujur aku ga suka ngutang . Makanya CC aku ga pengen punya :D. Takut bablaaaas.
Soraya Ahda says
Wahh baru tau aku tentang peer to peer lending itu. Mau cari tau ah kyny oke buat alternatif deposito?
Btw thanks for sharing mbaa. Emg kalo ga disisihin berasa banget keluarnya. Kl aku kebetulan dpt bonus tahunan. Semua mesti banget disisihin langsung buat sinking fund. Jadi buat bulanannya cuma buat pengeluaran2 rutin aja✨
ainun says
istilah ini baru tau mbak, mungkin aku lebih menyebutnya dana darurat / investasi
saat ini juga lagi berusaha untuk menyisihkan budget untuk hal-hal nggak terduga seperti diatas, memang awalnya agak sulit tapi diusahakan.